Jumat, 05 April 2013

KEBAHAGIAAN MANUSIA DITENTUKAN OLEH USAHANYA SENDIRI



APAKAH KITA SUDAH MENYADARI KEBAHAGIAAN KITA DITENTUKAN OLEH KITA SENDIRI?

Kualitas kebahagian seseorang tergantung kualitas pengabdian seseorang kepada penciptannya. Pengabdian
itu dibuktikan dengan beribadah hanya kepada penciptanya yang berhak disembah.  Buah Ibadah itulah akan diberikan balasan oleh sang pencipta yang memegang hidup dan matinya semua makhluk.  Balasan  Ibadah adalah pahala dari sang pencipta. Pahala itulah yang menentukan  yang menentukan hadirnya rahmat Allah pada setiaphamba-Nya.
Orang yang mengharapkan pahala (kebahagiaan) di dunia, maka Allah akan memberikannya dan  orang yang mengharapkan pahala (kebahagiaan) di Akhirat, maka Allah akan memberikannya pula. Demikian pula orang yang mengharapkan  kebahagiaan dunia dan akhirat , maka Allah akan memberikannya pula. Sebaik-baik kebahagiaan adalah kebahagiaan di dunia dan di akhirat. Semua kebahagiaan itu, mau di dunia, mau di akhirat atau keduanya tergantung manusia memilihnya.

Jadi semua kebahagiaan manusia dapat mereka peroleh karena hasil usaha mereka sendiri. Usaha yang halalan thoyyibah.

1.    Bahagiakah anda tanpa melibatkan tuhanmu dalam aktivitas?
2.    Apa syarat usaha manusia sehingga dapat membahagiakan hidupnya?
3.    Mengapa sedikit sekali manusia yang melibatkan tuhannya dalam aktivitanya sehari-hari?
4.    Mengapa kebanyakan manusia lupa  tuhannya dalam aktivitanya sehari-hari?
5.    dst.

Hal tersebut di atas dijelaskan  Allah SWT dalam beberapa firman-Nya yang artinya berikut ini:  

QS. Ali Imran (3) : 145 yang artinya:
145. Sesuatu yang bernyawa tidak akan mati melainkan dengan izin Allah, sebagai ketetapan yang telah ditentukan waktunya. Barang siapa menghendaki pahala dunia, niscaya Kami berikan kepadanya pahala dunia itu, dan barang siapa menghendaki pahala akhirat, Kami berikan (pula) kepadanya pahala akhirat itu. Dan kami akan memberi balasan kepada orang-orang yang bersyukur.
QS. Al-Baqarah (2) : 201, 202  yang artinya:
201. Dan di antara mereka ada orang yang bendoa: "Ya Tuhan kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat dan peliharalah kami dari siksa neraka"[127].
[127]. Inilah doa yang sebaik-baiknya bagi seorang muslim.
202. Mereka itulah orang-orang yang mendapat bahagian daripada yang mereka usahakan; dan Allah sangat cepat perhitungan-Nya.

QS. Al- Israa’ (17) : 19 yang artinya:
19. Dan barangsiapa yang menghendaki kehidupan akhirat dan berusaha ke arah itu dengan sungguh-sungguh sedang ia adalah mukmin, maka mereka itu adalah orang-orang yang usahanya dibalasi dengan baik.

QS. Faathir (35) : 45 yang artinya:
45. Dan kalau sekiranya Allah menyiksa manusia disebabkan usahanya, niscaya Dia tidak akan meninggalkan di atas permukaan bumi suatu mahluk yang melatapun[1262] akan tetapi Allah menangguhkan (penyiksaan) mereka, sampai waktu yang tertentu; maka apabila datang ajal mereka, maka sesungguhnya Allah adalah Maha Melihat (keadaan) hamba-hamba-Nya.
[1262]. Daabbah artinya ialah makhluk yang melata. Tetapi yang dimaksud di sini ialah manusia.

QS. Az-Zumar (39) : 145 yang artinya:
51. Maka mereka ditimpa oleh akibat buruk dari apa yang mereka usahakan. Dan orang-orang yang zalim di antara mereka akan ditimpa akibat buruk dari usahanya dan mereka tidak dapat melepaskan diri.
QS. Al Ghaasyiyah (88) : 8-11  yang artinya:
8. Banyak muka pada hari itu berseri-seri,
9. merasa senang karena usahanya,
10. dalam syurga yang tinggi,
11. tidak kamu dengar di dalamnya perkataan yang tidak berguna.

            Janganlah manusia mengikuti abu lahab.  Abu Lahab dan isterinya yang menentang Rasul s.a.w. Keduanya akan celaka dan masuk neraka. Harta Abu Lahab, tak berguna untuk keselamatannya demikian pula segala usaha-usahanya.

Berusaha  seoptimal mungking dan senantiasa melibatkan Allah dalam usahanya adalah syarat utama yang dapat membahagiakan  manusia.
Di bagian permulaan surat Al 'Ankabuut menerangkan tentang jihad sebagai ujian bagi orang-orang mukmin, bahwa manusia itu dijadikan Allah bukan untuk bersenang-senang, tetapi untuk berusaha dan berjihad di jalan Allah sampai akhir hayatnya. Dalam berusaha dan berjihad di jalan Allah dan berjuang manusia biasa mendapat halangan dan rintangan, hanya orang- orang yang mukminlah yang sanggup mengatasi halangan dan rintangan itu sehingga mereka mendapat kesenangan. Kemudian pada akhir surat Al 'Ankabuut ini diulangi lagi tentang berjihad itu. Permulaan surat Ar Ruum mengandung arti bahwa orang mukmin akan mengalahkan orang-orang musyrik dalam waktu yang dekat. Maka ditinjau dari segi berjihad dan berusaha ini surat Ar Ruum adalah sebagai penyempurnaan dari apa yang dikemukakan dalam surat Al 'Ankabuut.
Lalu apa esensi manusia berusaha dalam hidup  di bumi Allah ini? Mari kita menyimak uraian beberapa arti firman Allah berikut ini!

QS. Al-Baqarah (2) : 114, 205, 273  yang artinya:
114. Dan siapakah yang lebih aniaya daripada orang yang menghalanghalangi menyebut nama Allah dalam mesjid-mesjid-Nya, dan berusaha untuk merobohkannya? Mereka itu tidak sepatutnya masuk ke dalamnya (mesjid Allah), kecuali dengan rasa takut (kepada Allah). Mereka di dunia mendapat kehinaan dan di akhirat mendapat siksa yang berat.
205. Dan apabila ia berpaling (dari kamu), ia berjalan di bumi untuk mengadakan kerusakan padanya, dan merusak tanam-tanaman dan binatang ternak, dan Allah tidak menyukai kebinasaan[130].
[130]. Ungkapan ini adalah ibarat dari orang-orang yang berusaha menggoncangkan iman orang-orang                  mukmin dan selalu mengadakan pengacauan.
273. (Berinfaqlah) kepada orang-orang fakir yang terikat (oleh jihad) di jalan Allah; mereka tidak dapat (berusaha) di bumi; orang yang tidak tahu menyangka mereka orang kaya karena memelihara diri dari minta-minta. Kamu kenal mereka dengan melihat sifat-sifatnya, mereka tidak meminta kepada orang secara mendesak. Dan apa saja harta yang baik yang kamu nafkahkan (di jalan Allah), maka sesungguhnya Allah Maha Mengatahui.

QS. Huud  (11) : 145 yang artinya:
7. Dan Dia-lah yang menciptakan langit dan bumi dalam enam masa, dan adalah singgasana-Nya (sebelum itu) di atas air, agar Dia menguji siapakah di antara kamu yang lebih baik amalnya[711], dan jika kamu berkata (kepada penduduk Mekah): "Sesungguhnya kamu akan dibangkitkan sesudah mati", niscaya orang-orang yang kafir itu akan berkata: "Ini[712] tidak lain hanyalah sihir yang nyata."
[711]. Maksudnya: Allah menjadikan langit dan bumi untuk tempat berdiam makhluk-Nya serta tempat berusaha dan beramal, agar nyata di antara mereka siapa yang taat dan patuh kepada Allah.
[712]. Maksud mereka mengatakan bahwa kebangkitan nanti sama dengan sihir ialah kebangkitan itu tidak ada sebagaimana sihir itu adalah khayalan belaka. Menurut sebagian ahli Tafsir yang dimaksud dengan kata Ini ialah Al Quran ada pula yang menafsirkan dengan hari berbangkit.

QS. Ibrahim (14) : 46 yang artinya:
46. Dan sesungguhnya mereka telah membuat makar yang besar[791] padahal di sisi Allah-lah (balasan) makar mereka itu. Dan sesungguhnya makar mereka itu (amat besar) sehingga gunung-gunung dapat lenyap karenanya.
[791]. Maksudnya: orang-orang kafir itu membuat rencana jahat untuk mematahkan kebenaran Islam dan mereka berusaha menegakkan kebathilan, tetapi mereka itu tidak menyadari bahwa makar (rencana jahat)mereka itu digagalkan oleh Allah SWT.

QS. Al- Israa’ (17) : 19, 28 yang artinya:
19. Dan barangsiapa yang menghendaki kehidupan akhirat dan berusaha ke arah itu dengan sungguh-sungguh sedang ia adalah mukmin, maka mereka itu adalah orang-orang yang usahanya dibalasi dengan baik.
28. Dan jika kamu berpaling dari mereka untuk memperoleh rahmat dari Tuhanmu yang kamu harapkan, maka katakanlah kepada mereka ucapan yang pantas[851].
[851]. Maksudnya: apabila kamu tidak dapat melaksanakan perintah Allah seperti yang tersebut dalam ayat 26, maka katakanlah kepada mereka perkataan yang baik agar mereka tidak kecewa lantaran mereka belum mendapat bantuan dari kamu. Dalam pada itu kamu berusaha untuk mendapat rezki (rahmat) dari Tuhanmu, sehingga kamu dapat memberikan kepada mereka hak-hak mereka.

QS. Al-Hajj (22) : 145 yang artinya:
51. Dan orang-orang yang berusaha dengan maksud menentang ayat- ayat Kami dengan melemahkan (kemauan untuk beriman); mereka itu adalah penghuni-penghuni neraka.

QS. Al-Furqan (25) : 145 yang artinya:
47. Dialah yang menjadikan untukmu malam (sebagai) pakaian, dan tidur untuk istirahat, dan Dia menjadikan siang untuk bangun  berusaha.
                                                      
QS. Luqman  (31) : 34 yang artinya:
34. Sesungguhnya Allah, hanya pada sisi-Nya sajalah pengetahuan tentang Hari Kiamat; dan Dia-lah Yang menurunkan hujan, dan mengetahui apa yang ada dalam rahim. Dan tiada seorangpun yang dapat mengetahui (dengan pasti) apa yang akan diusahakannya besok[1187]. Dan tiada seorangpun yang dapat mengetahui di bumi mana dia akan mati. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal.
[1187]. Maksudnya: manusia itu tidak dapat mengetahui dengan pasti apa yang akan diusahakannya besok atau yang akan diperolehnya, namun demikian mereka diwajibkan berusaha.

QS. Sabaa’ (34) : 5, 38  yang artinya:
5. Dan orang-orang yang berusaha untuk (menentang) ayat-ayat Kami dengan anggapan mereka dapat melemahkan (menggagalkan azab Kami), mereka itu memperoleh azab, yaitu (jenis) azab yang pedih.
38. Dan orang-orang yang berusaha (menentang) ayat-ayat Kami dengan anggapan untuk dapat melemahkan (menggagalkan azab Kami), mereka itu dimasukkan ke dalam azab.
                                                                                                                          
QS. Ash-Shaaffaat (37) : 61, 102  yang artinya:
61. Untuk kemenangan serupa ini hendaklah berusaha orang-orang yang bekerja"
102. Maka tatkala anak itu sampai (pada umur sanggup) berusaha bersama-sama Ibrahim, Ibrahim berkata: "Hai anakku sesungguhnya aku melihat dalam mimpi bahwa aku menyembelihmu. Maka fikirkanlah apa pendapatmu!" Ia menjawab: "Hai bapakku, kerjakanlah apa yang diperintahkan kepadamu; insya Allah kamu akan mendapatiku termasuk orang-orang yang sabar."

QS. Muhammad  (47) : 19  yang artinya:
19. Maka ketahuilah, bahwa sesungguhnya tidak ada Ilah (sesembahan, tuhan) selain Allah dan mohonlah ampunan bagi dosamu dan bagi (dosa) orang-orang mukmin, laki-laki dan perempuan. Dan Allah mengetahui tempat kamu berusaha dan tempat kamu tinggal.

Tidak ada toleransi dalam hal keimanan dan peribadatan. Hal ini dijelaskan Allah SWT dalam QS. Al-Kaafiruun (3) : 145 yang artinya:
1. Katakanlah: "Hai orang-orang kafir, 2. Aku tidak akan menyembah apa yang kamu sembah.  (*)
(*)Dalam suatu riwayat dikemukakan bahwa kaum Quraisy berusaha mempengaruhi Nabi saw. dengan menawarkan kekayaan agar beliau menjadi seorang yang paling kaya di kota Makkah, dan akan dikawinkan dengan yang beliau kehendaki. Usaha ini disampaikan dengan berkata: "Inilah yang kami sediakan bagimu hai Muhammad, dengan syarat agar engkau jangan memaki-maki tuhan kami dan menjelekkannya, atau sembahlah tuhan-tuhan kami selama setahun." Nabi saw menjawab: "Aku akan menunggu wahyu dari Tuhanku." Ayat ini (S.109:1-6) turun berkenaan dengan peristiwa itu sebagai perintah untuk menolak tawaran kaum kafir. Dan turun pula Surat Az Zumar ayat 64 sebagai perintah untuk menolak ajakan orang-orang bodoh yang menyembah berhala.
(Diriwayatkan oleh at-Thabarani dan Ibnu Abi Hatim yang bersumber dari Ibnu Abbas.)

Dalam riwayat lain dikemukakan bahwa kaum kafir Quraisy berkata kepada Nabi saw.: "Sekiranya engkau tidak keberatan mengikuti kami (menyembah berhala) selama setahun, kami akan mengikuti agamamu selama setahun pula." Maka turunlah Surat Al Kafirun (S.109:1-6).
(Diriwayatkan oleh Abdurrazaq yang bersumber dari Wahb dan Ibnul Mundzir yang bersumber dari Juraij.)

Dalam riwayat lain dikemukakan bahwa al-Walid bin al-Mughirah, al-'Ashi bin Wa-il, al-Aswad bin Muthalib dan Umayyah bin Khalaf bertemu dengan Rasulullah saw dan berkata: "Hai Muhammad! Mari kita bersama menyembah apa yang kami sembah dan kami akan menyembah apa yang engkau sembah dan kita bersekutu dalam segala hal dan engkaulah pemimpin kami." Maka Allah menurunkan ayat ini (S.109:1-6)
(Diriwayatkan oleh Ibnu Abi Hatim yang bersumber dari Sa'id bin Mina.)
 Semoga semua hasil usaha kita mendapat rahmat Allah SWT, amin.
Kuncinya: Terapkan jalur lalu lintas hidup kita berikut ini
Rumah – Masjid – Kerja/Aktivitas – Masjid – Rumah    -----------  Rahmat Allah.
Semoga Manfaat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar