Selasa, 19 Maret 2013

BAHAGIA SEBAGAI GURU


BAHAGIA SEBAGAI GURU : RUMAH -  MASJID – SEKOLAH MENGAJAR

Sesungguhnya kita semua adal seorang guru. Guru untuk diri sendiri dan lingkungan hidup kita. Sebaik-baik guru adalah menjadi teladan bagi semua orang dalam hal beribadah kepada Allah SWT sebagai aktivitas pokok hidup menumpang di bumi Allah SWT.
Tugas pokok sebagai guru adalah mendidik. Sebaik-baik pendidik adalah memegang
prinsip ada nagau (bahasa bugis yang artinya: ucapan = perbuatan). Pendidik wajib memperlihatkan contoh segala macam kebaikan, penyeruh dan pelaku pertama dalam berfastabiqulkhairat dalam berbagai bidang.

1.    Sopan santun dalam bermajelis Ilmu menurut Allah SWT yang dijelaskan dalam QS. Al Mujaadilah : 11-13  yang artinya:
11. Hai orang-orang beriman apabila kamu dikatakan kepadamu: "Berlapang-lapanglah dalam majlis", maka lapangkanlah niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. Dan apabila dikatakan: "Berdirilah kamu", maka berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.
12. Hai orang-orang beriman, apabila kamu mengadakan pembicaraan khusus dengan Rasul hendaklah kamu mengeluarkan sedekah (kepada orang miskin) sebelum pembicaraan itu. Yang demikian itu lebih baik bagimu dan lebih bersih; jika kamu tidak memperoleh (yang akan disedekahkan) maka sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
13. Apakah kamu takut akan (menjadi miskin) karena kamu memberikan sedekah sebelum mengadakan pembicaraan dengan Rasul? Maka jika kamu tiada memperbuatnya dan Allah telah memberi taubat kepadamu maka dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat, taatlah kepada Allah dan Rasul-Nya; dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.

2.    Menyadarkan kepada siswa bahwa hanya Allah SWT mampu mengajar manusia dengan benar, seperti firman-Nya  berikut ini:
a.    QS. Al-Alaq (96) : 1-5 yang artinya:
1.     Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu Yang menciptakan,
2.     Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah.
3.     Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Maha Pemurah,
4.     Yang mengajar (manusia) dengan perantaran kalam[1589],.
[1589]. Maksudnya: Allah mengajar manusia dengan perantaraan tulis baca.
5.     Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak diketahuinya.

Kandungan umum Surat Al 'Alaq menerangkan bahwa Allah menciptakan manusia dari benda yang hina kemudian memuliakannya dengan mengajar membaca, menulis dan memberinya pengetahuan. Tetapi manusia tidak ingat lagi akan asalnya, karena itu dia tidak mensyukuri nikmat Allah itu, bahkan dia bertindak melampaui batas karena melihat dirinya telah merasa serba cukup.

b.    QS. Al Maa'idah (5) : 110 Yang artinya:
(Ingatlah), ketika Allah mengatakan: "Hai Isa putra Maryam, ingatlah nikmat-Ku kepadamu dan kepada ibumu di waktu Aku menguatkan kamu dengan ruhul qudus. Kamu dapat berbicara dengan manusia di waktu masih dalam buaian dan sesudah dewasa; dan (ingatlah) di waktu Aku mengajar kamu menulis, hikmah, Taurat dan Injil, dan (ingatlah pula) diwaktu kamu membentuk dari tanah (suatu bentuk) yang berupa burung dengan ijin-Ku, kemudian kamu meniup kepadanya, lalu bentuk itu menjadi burung (yang sebenarnya) dengan seizin-Ku. Dan (ingatlah) di waktu kamu menyembuhkan orang yang buta sejak dalam kandungan ibu dan orang yang berpenyakit sopak dengan seizin-Ku, dan (ingatlah) di waktu kamu mengeluarkan orang mati dari kubur (menjadi hidup) dengan seizin-Ku, dan (ingatlah) di waktu Aku menghalangi Bani Israil (dari keinginan mereka membunuh kamu) di kala kamu mengemukakan kepada mereka keterangan-keterangan yang nyata, lalu orang-orang kafir diantara mereka berkata: "Ini tidak lain melainkan sihir yang nyata."
c.    Pelajaran dari QS. Ar-Rahman (55) :
Surat Ar Rahmaan terdiri atas 78 ayat, termasuk golongan surat- surat Makkiyyah, diturunkan sesudah surat Ar Ra'du. Dinamai Ar Rahmaan (Yang Maha Pemurah), diambil dari perkataan Ar Rahmaan yang terdapat pada ayat pertama surat ini. Ar Rahmaan adalah salah satu dari nama-nama Allah. Sebagian besar dari surat ini menerangkan kepemurahan Allah s.w.t. kepada hamba-hamba-Nya, yaitu dengan memberikan nikmat-nikmat yang tidak terhingga baik di dunia maupun di akhirat nanti.

Pokok-pokok isinya:

1. Keimanan:
Allah mengajar manusia pandai berbicara; pohon- pohonan dan tumbuh-tumbuhan tunduk kepada Allah; Allah selalu dalam kesibukan; seluruh alam meru- pakan nikmat Allah terhadap ummat manusia; manusia diciptakan dari tanah dan jin dari api.
2. Hukum-hukum:
Kewajiban mengukur, menakar, menimbang dengan adil.
3. Dan Lain-lain :
Manusia dan jin tidak dapat melepaskan diri dari kekuasaan Allah s.w.t. banyak dari ummat manusia yang tidak mensyukuri nikmat Tuhan; nubuwat tentang hal-hal yang akan terjadi dan hal-hal itu benar- benar terjadi seperti tentang terusan Sues dan Panama..
d.     
3.    Mengajarkan kepada siswa tentang kesadaran hanya mentaati Allah dan metaati  rasul-Nya  dan ulil amri (pemimpin (termasuk guru) yang mentaati Allah dan rasul-Nya) seperti dijelaskan dalam QS. An Nisaa' (4) : 59 Yang artinya:
“ Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul (Nya), dan ulil amri di antara kamu. Kemudian jika kamu berlainan pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah ia kepada Allah (Al Quran) dan Rasul (sunnahnya), jika kamu benar-benar beriman kepada Allah dan hari kemudian. Yang demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya.


4.    Kondisi  yang paling membahagiakan adalah kondisi di saat  muadzin mengumandangkan azan dan seluruh guru menyadarkan seluruh siswa  bahwa tibalah saatnya kita semua istirahat(shalat) menghadap sang khalik, raja-diraja yang menguasai hidup dan mati kita. Setelah seluruh guru dan siswa melaksanakan shalat, mereka berdoa, meminta semua aktivitasnya dibalas dengan rahmat Allah SWT. Lalu, mereka  semua melanjutkan ativitas  pembelajarannya hingga tiba waktu pulang. Di sepanjang jalanhidupnya di luar shalat, mereka senantiasa mengingat Allah SWT, sehingga kehidupan mereka betul-betul sangat bahagia. Apapun aktivitas mereka, mereka bahagia, karena mereka terus mengingat Tuhan-Nya. Perjalanan hidup hamba Allah ini , dijelaskan Allah dalam QS. Al-Jum’ah (62) : 9-11 yang artinya:
9. Hai orang-orang beriman, apabila diseru untuk menunaikan shalat Jum'at, maka bersegeralah kamu kepada mengingat Allah dan tinggalkanlah jual beli[1475]. Yang demikian itu lebih baik bagimu jika kamu mengetahui.
10. Apabila telah ditunaikan shalat, maka bertebaranlah kamu di muka bumi; dan carilah karunia Allah dan ingatlah Allah banyak-banyak supaya kamu beruntung.
11. Dan apabila mereka melihat perniagaan atau permainan, mereka bubar untuk menuju kepadanya dan mereka tinggalkan kamu sedang berdiri (berkhotbah). Katakanlah: "Apa yang di sisi Allah lebih baik daripada permainan dan perniagaan", dan Allah Sebaik-baik Pemberi rezki..
[1475]. Maksudnya: apabila imam telah naik mimbar dan muazzin telah azan di hari Jum'at (symbol saja yang maksudnya setiap waktu shalat(pemahaman penulis), maka kaum muslimin wajib bersegera memenuhi panggilan muazzin itu dan meninggalakan semua pekerjaannya
Semoga setelah kita membaca dan memahami uraian di atas, maka insya Allah kita akan menikmati kebahagian hidup kita dalam yang beraktifitas sebagai guru di bumi Allah. Jalur perjalanan kita dalam beraktivitas  sehingga terus merasa bahagia adalah Rumah – Masjid – Sekolah – Masjid – Rumah.
Semoga tulisan ini bermanfaat buat saudara(i)ku kapan dan di manapun berada. Dan jika ada yang kurang jelas, maka mari kita diskusikan lewat catatan komentar di bawah ini atau melalui HP no. 085250287078. Selamat berjuang guru tanpa tanda jasa namun terus membangun jasa, semoga Allah SWT menjadikan kita semua sebagai guru  yang beruntung, sehingga mendapatkan kebahagian dunia dan akhirat, amin

Tidak ada komentar:

Posting Komentar