Allah
sangat mencintai hamba-hamba-Nya yang beriman. Allah telah menurunkan
Al-Qur’an
sebagai rahmat untuk manusia hidup di bumi-Nya agar mendapat rahmat-Nya. Hanya pengajaran Tuhan yang dapat
menyelamatkan/membahagiakan manusia. Untuk menjadi golongan yang selamat, maka Allah melarang berteman
dengan syaitan dan kawan-kawannya. Syaitan dan kawan-kawannya merupakan
sejahat-jahat teman. Allah SWT melarang
berteman dengan syaitan, karena syaitan telah ditetapkan sebagai musuh yang
nyata dan dilaknat oleh Allah SWT. Barangsiapa yang mengambil syaitan
itu menjadi temannya, maka syaitan
itu adalah teman yang
seburuk-buruknya. Berteman dengan
syaitan merupakan jalan menuju murka Allah (tempanya neraka). Hati-hatilah berteman, karena teman bisa saja menjadikan kita pengikut yang di murkai Allah! Carilah teman yang dapat memudahkan kita meraih rahmat Allah di Dunia dan di Akhirat! Jadi sebaik-baik teman adalah teman yang menjadikan kita memperoleh rahmat Allah.
1.
Siapa saja termasuk teman-teman syaitan laknatullah tersebut?
2.
Siapa saja termasuk kawan-kawan golongan syaitan
laknatullah tersebut?
3.
Mengapa Allah melarang berteman dengan syaitan?
4.
Siapa saja yang dijadikan Allah sebagai musuh yang
nyata bagi orang-orang beriman?
5.
Bagaimana cara manusia agar selamat dari gangguan
syaitan laknatullah?
6.
Apa saja yang dilakukan syaitan untuk menyesatkan manusia?
7.
Dst.
Untuk mengetahui cara melawan
syaitan sebagai musuh yang nyata bagi orang-orang yang beriman, maka marilah kita menyimak beberapa arti firman Allah berikut
ini!
QS. Al-‘Araaf (7) : 22, 27, 202
yang artinya:
11. Sesungguhnya Kami telah menciptakan kamu (Adam), lalu Kami bentuk
tubuhmu, kemudian Kami katakan kepada para malaikat: "Bersujudlah kamu
kepada Adam", maka merekapun bersujud kecuali iblis. Dia tidak termasuk
mereka yang bersujud.
22. maka syaitan membujuk keduanya (untuk memakan buah itu) dengan
tipu daya. Tatkala keduanya telah merasai buah kayu itu, nampaklah bagi
keduanya aurat-auratnya, dan mulailah keduanya menutupinya dengan daun-daun
surga. Kemudian Tuhan mereka menyeru mereka: "Bukankah Aku telah melarang
kamu berdua dari pohon kayu itu dan Aku katakan kepadamu: "Sesungguhnya
syaitan itu adalah musuh yang
nyata bagi kamu berdua?"
20. Maka syaitan
membisikkan pikiran jahat kepada keduanya untuk menampakkan kepada keduanya apa
yang tertutup dari mereka yaitu auratnya dan syaitan berkata: "Tuhan kamu tidak melarangmu
dan mendekati pohon ini, melainkan supaya kamu berdua tidak menjadi malaikat
atau tidak menjadi orang-orang yang kekal (dalam surga)."
21. Dan dia (syaitan)
bersumpah kepada keduanya. "Sesungguhnya saya adalah termasuk orang yang
memberi nasehat kepada kamu berdua",
27. Hai anak Adam, janganlah sekali-kali kamu dapat ditipu oleh syaitan sebagaimana ia telah
mengeluarkan kedua ibu bapamu dari surga, ia menanggalkan dari keduanya
pakaiannya untuk memperlihatkan kepada keduanya 'auratnya. Sesungguhnya ia dan
pengikut-pengikutnya melihat kamu dan suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat
mereka. Sesungguhnya Kami telah menjadikan syaitan-syaitan
itu pemimpin-pemimpim bagi orang-orang yang tidak beriman.
30. Sebahagian diberi-Nya petunjuk dan sebahagian lagi telah pasti
kesesatan bagi mereka. Sesungguhnya mereka menjadikan syaitan-syaitan
pelindung (mereka) selain Allah, dan mereka mengira bahwa mereka mendapat
petunjuk.
175. Dan bacakanlah kepada mereka berita orang yang telah Kami
berikan kepadanya ayat-ayat Kami (pengetahuan tentang isi Al Kitab), kemudian
dia melepaskan diri dari pada ayat-ayat itu, lalu dia diikuti oleh syaitan (sampai dia tergoda),
maka jadilah dia termasuk orang-orang yang sesat.
200. Dan jika kamu ditimpa sesuatu godaan syaitan maka berlindunglah kepada Allah[590]
[590]. Maksudnya: membaca A'udzubillahi
minasy-syaithaanir-rajiim.
201. Sesungguhnya orang-orang yang bertakwa bila mereka ditimpa
was-was dari syaitan,
mereka ingat kepada Allah, maka ketika itu juga mereka melihat kesalahan-kesalahannya.
202. Dan teman-teman mereka (orang-orang kafir
dan fasik) membantu syaitan-syaitan dalam menyesatkan dan
mereka tidak henti-hentinya (menyesatkan).
QS. Az Zukhruf (43) : 36 yang artinya:
36. Barangsiapa yang berpaling dari pengajaran Tuhan Yang Maha
Pemurah (Al Quran), kami adakan baginya syaitan (yang menyesatkan) maka syaitan itulah yang menjadi teman yang selalu menyertainya.
38. Sehingga apabila orang-orang yang berpaling itu datang kepada
kami (di hari kiamat) dia berkata: "Aduhai, semoga (jarak) antaraku dan
kamu seperti jarak antara masyrik dan maghrib, maka syaitan itu adalah sejahat-jahat teman (yang menyertai
manusia)."
QS. Al-Furqraan (25) : 28 yang artinya:
28. Kecelakaan besarlah bagiku; kiranya aku (dulu) tidak menjadikan
sifulan[1065] itu teman
akrab(ku).
[1065]. Yang dimaksud dengan si Fulan, ialah syaitan
atau orang yang telah menyesatkannya di dunia.
QS. Al-An’aam (6) : 68, 71, 112,
121, 128, 142 yang artinya:
68. Dan apabila kamu melihat orang-orang memperolok-olokkan ayat-ayat
Kami, maka tinggalkanlah mereka sehingga mereka membicarakan pembicaraan yang
lain. Dan jika syaitan
menjadikan kamu lupa (akan larangan ini), maka janganlah kamu duduk bersama
orang-orang yang zalim itu sesudah teringat (akan larangan itu).
71. Katakanlah: "Apakah kita akan menyeru selain daripada Allah,
sesuatu yang tidak dapat mendatangkan kemanfaatan kepada kita dan tidak (pula)
mendatangkan kemudharatan kepada kita dan (apakah) kita akan kembali ke
belakang[488], sesudah Allah memberi petunjuk kepada kita,
seperti orang yang telah disesatkan oleh syaitan di pesawangan yang menakutkan; dalam keadaan bingung,
dia mempunyai kawan-kawan
yang memanggilnya kepada jalan yang lurus (dengan mengatakan): "Marilah
ikuti kami." Katakanlah:"Sesungguhnya petunjuk Allah itulah (yang
sebenarnya) petunjuk; dan kita disuruh agar menyerahkan diri kepada Tuhan
semesta alam,
[488]. Maksudnya: syirik.
112. Dan demikianlah Kami jadikan bagi tiap-tiap nabi itu musuh,
yaitu syaitan-syaitan (dari jenis) manusia dan
(dan jenis) jin, sebahagian mereka membisikkan kepada sebahagian yang lain
perkataan-perkataan yang indah-indah untuk menipu (manusia)[499].
Jikalau Tuhanmu menghendaki, niscaya mereka tidak mengerjakannya, maka
tinggalkanlah mereka dan apa yang mereka ada-adakan.
[499].
Maksudnya syaitan-syaitan jenis jin dan manusia
berupaya menipu manusia agar tidak beriman kepada Nabi.
113. Dan (juga) agar hati kecil orang-orang yang tidak beriman kepada
kehidupan akhirat cenderung kepada bisikan itu, mereka merasa senang kepadanya
dan supaya mereka mengerjakan apa yang mereka (syaitan) kerjakan.
121. Dan janganlah kamu memakan binatang-binatang yang tidak disebut
nama Allah ketika menyembelihnya[501]. Sesungguhnya perbuatan
yang semacam itu adalah suatu kefasikan. Sesungguhnya syaitan itu membisikkan kepada kawan-kawannya agar mereka
membantah kamu; dan jika kamu menuruti mereka, sesungguhnya kamu tentulah
menjadi orang-orang yang musyrik.
[501]. Yaitu dengan menyebut nama selain Allah.
128. Dan (ingatlah) hari diwaktu Allah menghimpunkan mereka semuanya
(dan Allah berfirman): "Hai golongan jin, sesungguhnya kamu telah banyak
menyesatkan manusia", lalu berkatalah kawan-kawan meraka dari golongan manusia: "Ya Tuhan kami,
sesungguhnya sebahagian daripada kami telah dapat kesenangan dari sebahagian
(yang lain)[504] dan kami telah sampai kepada waktu yang
telah Engkau tentukan bagi kami." Allah berfirman: "Neraka itulah
tempat diam kamu, sedang kamu kekal di dalamnya, kecuali kalau Allah
menghendaki (yang lain)." Sesungguhnya Tuhanmu Maha Bijaksana lagi Maha
Mengetahui.
142. Dan di antara hewan ternak itu ada yang dijadikan untuk pengangkutan dan ada yang untuk disembelih. Makanlah
dari rezki yang telah
diberikan Allah kepadamu, dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah syaitan.
Sesungguhnya syaitan itu musuh
yang nyata bagimu.
QS. Ali-Imran (3) : 175 yang
artinya:
175. Sesungguhnya mereka itu tidak lain hanyalah syaitan yang menakut-nakuti
(kamu) dengan kawan-kawannya
(orang-orang musyrik Quraisy), karena itu janganlah kamu takut kepada mereka,
tetapi takutlah kepadaKu, jika kamu benar-benar orang yang beriman.
QS. Maryam (19) : 45 yang artinya:
45. Wahai bapakku, sesungguhnya aku khawatir bahwa kamu akan ditimpa
azab dari Tuhan Yang Maha Pemurah, maka kamu menjadi kawan bagi syaitan."
QS. Al- Qashash (28) : 15 yang artinya:
15. Dan Musa masuk ke kota (Memphis) ketika penduduknya sedang lengah[1115],
maka didapatinya di dalam kota itu dua orang laki-laki yang ber- kelahi; yang seorang dari golongannya (Bani Israil) dan
seorang (lagi) dari musuhnya (kaum Fir'aun). Maka orang yang dari golongannya meminta pertolongan
kepadanya, untuk mengalahkan orang yang
dari musuhnya lalu Musa meninjunya, dan matilah musuhnya itu. Musa berkata:
"Ini adalah perbuatan
syaitan[1116] sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang menyesatkan lagi nyata (permusuhannya).
[1115].
Maksudnya: tengah hari, di waktu penduduk sedang istirahat.
[1116]. Maksudnya: Musa menyesal atas kematian orang itu disebabkan pukulannya, karena dia bukanlah bermaksud untuk membunuhnya, hanya semata-mata membela kaumnya.
[1116]. Maksudnya: Musa menyesal atas kematian orang itu disebabkan pukulannya, karena dia bukanlah bermaksud untuk membunuhnya, hanya semata-mata membela kaumnya.
QS. An-Nisaa’ (4) : 38,51, 60, 76, 101, 116, 117-120 yang artinya:
38. Dan (juga) orang-orang yang menafkahkan harta-harta mereka karena
riya[297] kepada manusia, dan orang-orang yang tidak beriman
kepada Allah dan kepada hari kemudian. Barangsiapa yang mengambil syaitan itu menjadi temannya,
maka syaitan itu adalah teman yang seburuk-buruknya.
51. Apakah kamu tidak memperhatikan orang-orang yang diberi bahagian
dari Al kitab? Mereka percaya kepada jibt dan thaghut[309],
dan mengatakan kepada orang-orang Kafir (musyrik Mekah), bahwa mereka itu lebih
benar jalannya dari orang-orang yang beriman.
[309]. Jibt dan thaghut ialah syaitan dan apa saja yang disembah selain Allah
s.w.t.
60. Apakah kamu tidak memperhatikan orang-orang yang mengaku dirinya
telah beriman kepada apa yang diturunkan kepadamu dan kepada apa yang
diturunkan sebelum kamu ? Mereka hendak berhakim kepada thaghut[312],
padahal mereka telah diperintah mengingkari thaghut itu. Dan syaitan bermaksud menyesatkan
mereka (dengan) penyesatan yang sejauh-jauhnya.
[312]. yang
selalu memusuhi Nabi dan kaum Muslimin dan ada yang mengatakan Abu Barzah
seorang tukang tenung di masa Nabi. Termasuk Thaghut juga:
1. Orang yang menetapkan hukum secara curang menurut hawa nafsu.
2. Berhala-berhala.
1. Orang yang menetapkan hukum secara curang menurut hawa nafsu.
2. Berhala-berhala.
76. Orang-orang yang beriman berperang di jalan Allah, dan
orang-orang yang kafir berperang di jalan thaghut, sebab itu perangilah kawan-kawan syaitan itu, karena sesungguhnya
tipu daya syaitan itu
adalah lemah.
83. Dan apabila datang kepada mereka suatu berita tentang keamanan
ataupun ketakutan, mereka lalu menyiarkannya. Dan kalau mereka menyerahkannya
kepada Rasul dan Ulil Amri[322] di antara mereka, tentulah
orang-orang yang ingin mengetahui kebenarannya (akan dapat) mengetahuinya dari
mereka (Rasul dan Ulil Amri)[323]. Kalau tidaklah karena
karunia dan rahmat Allah kepada kamu, tentulah kamu mengikut syaitan, kecuali sebahagian kecil
saja (di antaramu).
[322].
Ialah: tokoh-tokoh sahabat dan para cendekiawan di antara mereka.
[323]. Menurut mufassirin yang lain maksudnya ialah: kalau suatu berita tentang keamanan dan ketakutan itu disampaikan kepada Rasul dan Ulil Amri, tentulah Rasul dan Ulil Amri yang ahli dapat menetapkan kesimpulan (istimbat) dari berita itu.
[323]. Menurut mufassirin yang lain maksudnya ialah: kalau suatu berita tentang keamanan dan ketakutan itu disampaikan kepada Rasul dan Ulil Amri, tentulah Rasul dan Ulil Amri yang ahli dapat menetapkan kesimpulan (istimbat) dari berita itu.
101. Dan apabila kamu bepergian di muka bumi, maka tidaklah mengapa
kamu men-qashar[343] sembahyang(mu), jika kamu takut diserang
orang-orang kafir. Sesungguhnya orang-orang kafir itu adalah musuh yang nyata bagimu.
[343].
Menurut pendapat jumhur arti qashar di sini ialah: sembahyang yang empat rakaat dijadikan dua
rakaat. Mengqashar di sini ada kalanya dengan mengurangi jumlah rakaat dari 4
menjadi 2, yaitu di waktu bepergian dalam keadaan aman dan ada kalanya dengan
meringankan rukun-rukun dari yang
2 rakaat itu, yaitu di waktu dalam perjalanan dalam keadaan khauf. Dan ada
kalanya lagi meringankan rukun-rukun yang
4 rakaat dalam keadaan khauf di waktu hadhar.
116. Sesungguhnya Allah tidak mengampuni dosa mempersekutukan
(sesuatu) dengan Dia, dan dia mengampuni dosa yang selain syirik bagi siapa
yang dikehendaki-Nya. Barangsiapa yang mempersekutukan (sesuatu) dengan Allah,
maka sesungguhnya ia telah tersesat sejauh-jauhnya.
117. Yang mereka sembah selain Allah itu, tidak lain hanyalah berhala[349],
dan (dengan menyembah berhala itu) mereka tidak lain hanyalah menyembah syaitan yang durhaka,
[349]. Asal makna Inaatsan ialah wanita-wanita.
Patung-patung berhala yang disembah Arab Jahiliyah itu biasanya diberi nama
dengan nama-nama perempuan sebagai Laata, al Uzza dan Manah. Dapat juga berarti
di sini orang-orang mati, benda-benda yang tidak berjenis dan benda-benda yang
lemah.
118. yang dila'nati Allah dan syaitan itu mengatakan: "Saya benar-benar akan mengambil
dari hamba-hamba Engkau bahagian yang sudah ditentukan (untuk saya)[350],
[350]. Pada
tiap-tiap manusia ada persediaan untuk baik dan ada persediaan untuk jahat, syaitan akan mempergunakan
persediaan untuk jahat untuk mencelakakan manusia.
119. dan aku benar-benar akan menyesatkan mereka, dan akan membangkitkan
angan-angan kosong pada mereka dan menyuruh mereka (memotong telinga-telinga
binatang ternak), lalu mereka benar-benar memotongnya[351],
dan akan aku suruh mereka (mengubah ciptaan Allah), lalu benar-benar mereka
meubahnya[352]." Barangsiapa yang menjadikan syaitan menjadi pelindung selain
Allah, maka sesungguhnya ia menderita kerugian yang nyata.
[351]. Menurut kepercayaan Arab Jahiliyah,
binatang-binatang yang akan dipersembahkan kepada patung-patung berhala,
haruslah dipotong telinganya lebih dahulu, dan binatang yang seperti ini tidak
boleh dikendarai dan tidak dipergunakan lagi, serta harus dilepaskan saja.
[352]. Meubah ciptaan Allah dapat berarti, mengubah yang diciptakan Allah seperti mengebiri binatang. Ada yang mengartikannya dengan meubah agama Allah.
[352]. Meubah ciptaan Allah dapat berarti, mengubah yang diciptakan Allah seperti mengebiri binatang. Ada yang mengartikannya dengan meubah agama Allah.
120. Syaitan itu
memberikan janji-janji kepada mereka dan membangkitkan angan-angan kosong pada
mereka, padahal syaitan itu
tidak menjanjikan kepada mereka selain dari tipuan belaka.
QS. Al-Baqarah (2) : 14, 36, 102,
168, 169, 208, 256, 257, 268, 275 yang artinya:
14. Dan bila mereka berjumpa dengan orang-orang yang beriman, mereka
mengatakan: "Kami telah beriman." Dan bila mereka kembali kepada syaitan-syaitan mereka[25], mereka
mengatakan: "Sesungguhnya kami sependirian dengan kamu, kami hanyalah
berolok-olok."
[25]. Maksudnya: pemimpin-pemimpin mereka
35. Dan Kami berfirman: "Hai Adam, diamilah oleh kamu dan
isterimu surga ini, dan makanlah makanan-makanannya yang banyak lagi baik
dimana saja yang kamu sukai, dan janganlah kamu dekati pohon ini[37],
yang menyebabkan kamu termasuk orang-orang yang zalim.
36. Lalu keduanya digelincirkan oleh syaitan dari surga itu[38] dan
dikeluarkan dari keadaan semula[39] dan Kami berfirman:
"Turunlah kamu! sebagian kamu menjadi musuh bagi yang lain, dan bagi kamu
ada tempat kediaman di bumi, dan kesenangan hidup sampai waktu yang
ditentukan."
[38]. Adam
dan Hawa dengan tipu daya syaitan
memakan buah pohon yang dilarang itu, yang mengakibatkan keduanya keluar dari
surga, dan Allah menyuruh mereka turun ke dunia. Yang dimaksud dengan syaitan di sini ialah Iblis yang
disebut dalam surat Al Baqarah ayat 34 di atas.
[39]. Maksud keadaan semula ialah kenikmatan, kemewahan dan kemuliaan hidup dalam surga.
[39]. Maksud keadaan semula ialah kenikmatan, kemewahan dan kemuliaan hidup dalam surga.
102. Dan mereka mengikuti apa[76] yang dibaca oleh syaitan-syaitan[77] pada masa kerajaan
Sulaiman (dan mereka mengatakan bahwa Sulaiman itu mengerjakan sihir), padahal
Sulaiman tidak kafir (tidak mengerjakan sihir), hanya syaitan-syaitan
lah yang kafir (mengerjakan sihir). Mereka mengajarkan sihir kepada manusia dan
apa yang diturunkan kepada dua orang malaikat[78] di negeri
Babil yaitu Harut dan Marut, sedang keduanya tidak mengajarkan (sesuatu) kepada
seorangpun sebelum mengatakan: "Sesungguhnya kami hanya cobaan (bagimu),
sebab itu janganlah kamu kafir." Maka mereka mempelajari dari kedua
malaikat itu apa yang dengan sihir itu, mereka dapat menceraikan antara seorang
(suami) dengan isterinya[79]. Dan mereka itu (ahli sihir)
tidak memberi mudharat dengan sihirnya kepada seorangpun, kecuali dengan izin
Allah. Dan mereka mempelajari sesuatu yang tidak memberi mudharat kepadanya dan
tidak memberi manfaat. Demi, sesungguhnya mereka telah meyakini bahwa
barangsiapa yang menukarnya (kitab Allah) dengan sihir itu, tiadalah baginya
keuntungan di akhirat, dan amat jahatlah perbuatan mereka menjual dirinya
dengan sihir, kalau mereka mengetahui.
[76]. Maksudnya: kitab-kitab sihir.
[77]. Syaitan-syaitan itu menyebarkan berita-berita bohong, bahwa Nabi Sulaiman menyimpan lembaran-lembaran sihir (Ibnu Katsir).
[78]. Para mufassirin berlainan pendapat tentang yang dimaksud dengan 2 orang malaikat itu. Ada yang berpendapat, mereka betul-betul Malaikat dan ada pula yang berpendapat orang yang dipandang saleh seperti Malaikat dan ada pula yang berpendapat dua orang jahat yang pura-pura saleh seperti Malaikat.
[79]. Berbacam-macam sihir yang dikerjakan orang Yahudi, sampai kepada sihir untuk mencerai-beraikan masyarakat seperti mencerai-beraikan suami isteri.
[77]. Syaitan-syaitan itu menyebarkan berita-berita bohong, bahwa Nabi Sulaiman menyimpan lembaran-lembaran sihir (Ibnu Katsir).
[78]. Para mufassirin berlainan pendapat tentang yang dimaksud dengan 2 orang malaikat itu. Ada yang berpendapat, mereka betul-betul Malaikat dan ada pula yang berpendapat orang yang dipandang saleh seperti Malaikat dan ada pula yang berpendapat dua orang jahat yang pura-pura saleh seperti Malaikat.
[79]. Berbacam-macam sihir yang dikerjakan orang Yahudi, sampai kepada sihir untuk mencerai-beraikan masyarakat seperti mencerai-beraikan suami isteri.
168. Hai sekalian manusia, makanlah yang halal lagi baik dari apa yang terdapat di bumi, dan
janganlah kamu mengikuti langkah-langkah syaitan; karena sesungguhnya syaitan
itu adalah musuh yang nyata
bagimu.
169. Sesungguhnya syaitan
itu hanya menyuruh kamu berbuat jahat dan keji, dan mengatakan terhadap Allah
apa yang tidak kamu ketahui.
208. Hai orang-orang yang
beriman, masuklah kamu ke dalam Islam keseluruhan, dan janganlah kamu turut langkah-langkah
syaitan. Sesungguhnya syaitan itu musuh
yang nyata bagimu.
256. Tidak ada paksaan untuk (memasuki) agama (Islam); sesungguhnya
telah jelas jalan yang benar daripada jalan yang sesat. Karena itu barangsiapa
yang ingkar kepada Thaghut[162] dan beriman kepada Allah,
maka sesungguhnya ia telah berpegang kepada buhul tali yang amat kuat yang
tidak akan putus. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.
[162]. Thaghut ialah syaitan dan apa saja yang disembah selain dari Allah
s.w.t.
257. Allah Pelindung orang-orang yang beriman; Dia mengeluarkan
mereka dari kegelapan (kekafiran) kepada cahaya (iman). Dan orang-orang yang
kafir, pelindung-pelindungnya ialah syaitan,
yang mengeluarkan mereka daripada cahaya kepada kegelapan (kekafiran). Mereka
itu adalah penghuni neraka; mereka kekal di dalamnya.
268. Syaitan
menjanjikan (menakut-nakuti) kamu dengan kemiskinan dan menyuruh kamu berbuat
kejahatan (kikir); sedang Allah menjadikan untukmu ampunan daripada-Nya dan
karunia[170]. Dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha
Mengatahui.
275. Orang-orang yang makan (mengambil) riba[174]
tidak dapat berdiri melainkan seperti berdirinya orang yang kemasukan syaitan lantaran (tekanan)
penyakit gila[175]. Keadaan mereka yang demikian itu, adalah
disebabkan mereka berkata (berpendapat), sesungguhnya jual beli itu sama dengan
riba, padahal Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba.
Orang-orang yang telah sampai kepadanya larangan dari Tuhannya, lalu terus
berhenti (dari mengambil riba), maka baginya apa yang telah diambilnya dahulu[176]
(sebelum datang larangan); dan urusannya (terserah) kepada Allah. Orang yang
kembali (mengambil riba), maka orang itu adalah penghuni-penghuni neraka;
mereka kekal di dalamnya.
[174]. Riba itu ada dua
macam: nasiah dan fadhl. Riba nasiah ialah pembayaran lebih yang disyaratkan
oleh orang yang meminjamkan. Riba fadhl ialah penukaran suatu barang dengan
barang yang sejenis, tetapi lebih banyak jumlahnya karena orang yang menukarkan
mensyaratkan demikian, seperti penukaran emas dengan emas, padi dengan padi,
dan sebagainya. Riba yang dimaksud dalam ayat ini riba nasiah yang berlipat
ganda yang umum terjadi dalam masyarakat Arab zaman jahiliyah.
[175]. Maksudnya: orang yang mengambil riba tidak tenteram jiwanya seperti orang kemasukan syaitan.
[176]. Riba yang sudah diambil (dipungut) sebelum turun ayat ini, boleh tidak dikembalikan.
[175]. Maksudnya: orang yang mengambil riba tidak tenteram jiwanya seperti orang kemasukan syaitan.
[176]. Riba yang sudah diambil (dipungut) sebelum turun ayat ini, boleh tidak dikembalikan.
QS. Al-Israa (17) : 53 yang artinya:
53. Dan katakanlah kepada hamha-hamba-Ku: "Hendaklah mereka
mengucapkan perkataan yang
lebih baik (benar). Sesungguhnya syaitan itu menimbulkan perselisihan di antara
mereka. Sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang nyata bagi manusia.
QS. Yaasiin (36) : 60 yang artinya:
60. Bukankah Aku telah memerintahkan kepadamu hai Bani Adam supaya
kamu tidak menyembah syaitan? Sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang nyata bagi kamu",
QS. Yusuf (12) : 5 yang artinya:
5. Ayahnya berkata: "Hai anakku, janganlah kamu ceritakan
mimpimu itu kepada saudara-saudaramu, maka mereka membuat makar (untuk
membinasakan) mu. Sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang nyata bagi manusia."
QS. Az-Zukhruf (43) : 62 yang artinya:
62. Dan janganlah kamu sekali-kali dipalingkan oleh syaitan;
sesungguhnya syaitan itu musuh
yang nyata bagimu.
QS. Al-Mumtahanah (7) : 1 yang artinya:
1. Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengambil
musuh-Ku dan musuhmu
menjadi teman-teman setia yang kamu sampaikan kepada mereka (berita-berita
Muhammad), karena rasa kasih sayang; padahal sesungguhnya mereka telah ingkar
kepada kebenaran yang datang kepadamu, mereka mengusir Rasul dan (mengusir)
kamu karena kamu beriman
kepada Allah, Tuhanmu. Jika kamu benar-benar keluar untuk berjihad di jalan-Ku
dan mencari keridhaan-Ku (janganlah kamu berbuat demikian). Kamu memberitahukan
secara rahasia (berita-berita Muhammad) kepada mereka, karena rasa kasih
sayang. Aku lebih mengetahui apa yang kamu sembunyikan dan apa yang kamu
nyatakan. Dan barangsiapa di antara kamu yang melakukannya, maka sesungguhnya
dia telah tersesat dari jalan yang lurus.
QS. Ra’d (13) : 33 yang artinya:
33. Maka apakah Tuhan yang menjaga setiap diri terhadap apa yang
diperbuatnya (sama dengan yang tidak demikian sifatnya)? Mereka menjadikan
beberapa sekutu bagi Allah. Katakanlah: "Sebutkanlah sifat-sifat mereka
itu." Atau apakah kamu hendak memberitakan kepada Allah apa yang tidak
diketahui-Nya di bumi, atau kamu mengatakan (tentang hal itu) sekadar perkataan
pada lahirnya saja. Sebenarnya orang-orang kafir itu dijadikan (oleh syaitan) memandang baik tipu daya
mereka dan dihalanginya dari jalan (yang benar). Dan barangsiapa yang
disesatkan Allah, maka baginya tak ada seorangpun yang akan memberi petunjuk.
QS. Al-‘Anfal (8) : 45 yang
artinya:
45. Hai orang-orang yang beriman. apabila kamu memerangi
pasukan (musuh), maka
berteguh hatilah kamu dan sebutlah (nama) Allah sebanyak-banyaknya[620]
agar kamu beruntung.
620]. Maksudnya ialah: memperbanyak
zikir dan doa.
QS. Al-‘Anfal (8) : 45 yang artinya:
Kesimpulannnya:
hanya dengan pertolongan Allah sajalah manusia bisa selamat/bahagia dari
gangguan syaitan dan kawan-kawannya.
Semoga Allah SWT senantiasa melindungi dan menolong kita tetap berada di
jalan-Nya, amin
Semoga Manfaat!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar