Hanya dengan menyadari kehadiran
Allah dan pengawasan Allah manusia
akan merasa tentram dan bahagia. Malaikat adalah makhluk ciptaan Allah yang tak pernah melalaikan
tugasnya.
QS. Al-An’aam
(6) : 8, 9, 50, 61, 93, 111, 158 yang
artinya:
8. Dan mereka berkata: "Mengapa tidak diturunkan kepadanya
(Muhammad) malaikat[459]?"
dan kalau Kami turunkan (kepadanya) malaikat,
tentulah selesai urusan itu[460], kemudian mereka tidak
diberi tangguh (sedikitpun).
[459].
Maksudnya: untuk menerangkan bahwa Muhammad s.a.w. itu seorang nabi.
[460]. Maksudnya: kalau diturunkan kepada mereka malaikat, sedang mereka tidak juga beriman, tentulah mereka akan diazab Allah seketika, sehingga mereka binasa semuanya.
[460]. Maksudnya: kalau diturunkan kepada mereka malaikat, sedang mereka tidak juga beriman, tentulah mereka akan diazab Allah seketika, sehingga mereka binasa semuanya.
9. Dan kalau Kami jadikan rasul itu malaikat, tentulah Kami jadikan dia seorang
laki-laki dan (kalau Kami jadikan ia seorang laki-laki), tentulah Kami
meragu-ragukan atas mereka apa yang mereka ragu-ragukan atas diri mereka
sendiri[461].
[461].
Maksudnya: kalau Allah mengutus seorang malaikat sebagai rasul, tentu Allah mengutusnya dalam bentuk
seorang manusia, karena manusia tidak dapat melihat malaikat, dan tentu juga mereka akan berkata: ini
bukan malaikat, hanya
manusia seperti kami juga, jadi mereka akan tetap ragu-ragu.
50. Katakanlah: Aku tidak mengatakan kepadamu, bahwa perbendaharaan
Allah ada padaku, dan tidak (pula) aku mengetahui yang ghaib dan tidak (pula)
aku mengatakan kepadamu bahwa aku seorang malaikat. Aku tidak mengikuti kecuali apa yang diwahyukan
kepadaku. Katakanlah: "Apakah sama orang yang buta dengan yang
melihat?" Maka apakah kamu tidak memikirkan(nya)?"
61. Dan Dialah yang mempunyai kekuasaan tertinggi di atas semua
hamba-Nya, dan diutus-Nya kepadamu malaikat-malaikat penjaga, sehingga
apabila datang kematian kepada salah seorang di antara kamu, ia diwafatkan oleh
malaikat-malaikat Kami, dan malaikat- malaikat Kami itu tidak melalaikan
kewajibannya.
93. Dan siapakah yang lebih zalim daripada orang yang membuat kedustaan
terhadap Allah atau yang berkata: "Telah diwahyukan kepada saya",
padahal tidak ada diwahyukan sesuatupun kepadanya, dan orang yang berkata:
"Saya akan menurunkan seperti apa yang diturunkan Allah." Alangkah
dahsyatnya sekiranya kamu melihat di waktu orang-orang yang zalim berada dalam
tekanan sakratul maut, sedang para malaikat
memukul dengan tangannya, (sambil berkata): "Keluarkanlah nyawamu" Di
hari ini kamu dibalas dengan siksa yang sangat menghinakan, karena kamu selalu
mengatakan terhadap Allah (perkataan) yang tidak benar dan (karena) kamu selalu
menyombongkan diri terhadap ayat-ayatNya.
111. Kalau sekiranya Kami turunkan malaikat kepada mereka, dan orang-orang yang telah
mati berbicara dengan mereka dan Kami kumpulkan (pula) segala sesuatu ke hadapan
mereka[498], niscaya mereka tidak (juga) akan beriman,
kecuali jika Allah menghendaki, tetapi kebanyakan mereka tidak mengetahui.
[498]. Maksudnya untuk menjadi saksi bahwa Muhammad adalah
Rasulullah.
158. Yang mereka nanti-nanti tidak lain hanyalah kedatangan malaikat kepada mereka (untuk
mencabut nyawa mereka) atau kedatangan (siksa) Tuhanmu atau kedatangan beberapa
ayat Tuhanmu[524]. Pada hari datangnya ayat dari Tuhanmu,
tidaklah bermanfaat lagi iman seseorang kepada dirinya sendiri yang belum
beriman sebelum itu, atau dia (belum) mengusahakan kebaikan dalam masa imannya.
Katakanlah: "Tunggulah olehmu sesungguhnya Kamipun menunggu (pula)."
[524]. Maksudnya: tanda-tanda kiamat.
QS. Al-Baqarah (2) : 3, 30, 31, 34,
87, 98, 102, 161, 177, 210, 248, 285
yang artinya:
3. (yaitu) mereka yang beriman[13] kepada yang
ghaib[14], yang mendirikan shalat[15], dan
menafkahkan sebahagian rezki[16] yang Kami anugerahkan kepada
mereka.
[13]. Iman
ialah kepercayaan yang teguh yang disertai dengan ketundukan dan penyerahan
jiwa. Tanda-tanda adanya iman ialah mengerjakan apa yang dikehendaki oleh iman
itu.
[14]. Yang ghaib ialah yang tak dapat ditangkap oleh pancaindera. Percaya kepada yang ghjaib yaitu, mengi'tikadkan adanya sesuatu yang maujud yang tidak dapat ditangkap oleh pancaindera, karena ada dalil yang menunjukkan kepada adanya, seperti: adanya Allah, Malaikat-Malaikat, Hari akhirat dan sebagainya.
[15]. Shalat menurut bahasa 'Arab: doa. Menurut istilah syara' ialah ibadat yang sudah dikenal, yang dimulai dengan takbir dan disudahi dengan salam, yang dikerjakan untuk membuktikan pengabdian dan kerendahan diri kepada Allah. Mendirikan shalat ialah menunaikannya dengan teratur, dengan melangkapi syarat-syarat, rukun-rukun dan adab-adabnya, baik yang lahir ataupun yang batin, seperti khusu', memperhatikan apa yang dibaca dan sebagainya.
[16]. Rezki: segala yang dapat diambil manfaatnya. Menafkahkan sebagian rezki, ialah memberikan sebagian dari harta yang telah direzkikan oleh Tuhan kepada orang-orang yang disyari'atkan oleh agama memberinya, seperti orang-orang fakir, orang-orang miskin, kaum kerabat, anak-anak yatim dan lain-lain.
[14]. Yang ghaib ialah yang tak dapat ditangkap oleh pancaindera. Percaya kepada yang ghjaib yaitu, mengi'tikadkan adanya sesuatu yang maujud yang tidak dapat ditangkap oleh pancaindera, karena ada dalil yang menunjukkan kepada adanya, seperti: adanya Allah, Malaikat-Malaikat, Hari akhirat dan sebagainya.
[15]. Shalat menurut bahasa 'Arab: doa. Menurut istilah syara' ialah ibadat yang sudah dikenal, yang dimulai dengan takbir dan disudahi dengan salam, yang dikerjakan untuk membuktikan pengabdian dan kerendahan diri kepada Allah. Mendirikan shalat ialah menunaikannya dengan teratur, dengan melangkapi syarat-syarat, rukun-rukun dan adab-adabnya, baik yang lahir ataupun yang batin, seperti khusu', memperhatikan apa yang dibaca dan sebagainya.
[16]. Rezki: segala yang dapat diambil manfaatnya. Menafkahkan sebagian rezki, ialah memberikan sebagian dari harta yang telah direzkikan oleh Tuhan kepada orang-orang yang disyari'atkan oleh agama memberinya, seperti orang-orang fakir, orang-orang miskin, kaum kerabat, anak-anak yatim dan lain-lain.
30. Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para Malaikat: "Sesungguhnya Aku
hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi." Mereka berkata:
"Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan
membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa
bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau?" Tuhan berfirman:
"Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui."
31. Dan Dia mengajarkan kepada Adam nama-nama (benda-benda)
seluruhnya, kemudian mengemukakannya kepada para Malaikat lalu berfirman: "Sebutkanlah kepada-Ku
nama benda-benda itu jika kamu mamang benar orang-orang yang benar!"
34. Dan (ingatlah) ketika Kami berfirman kepada para malaikat: "Sujudlah[36]
kamu kepada Adam," maka sujudlah mereka kecuali Iblis; ia enggan dan
takabur dan adalah ia termasuk golongan orang-orang yang kafir.
[36]. Sujud di sini
berarti menghormati dan memuliakan Adam, bukanlah berarti sujud memperhambakan
diri, karena sujud memperhambakan diri itu hanyalah semata-mata kepada Allah.
87. Dan sesungguhnya Kami telah mendatangkan Al Kitab (Taurat) kepada
Musa, dan Kami telah menyusulinya (berturut-turut) sesudah itu dengan
rasul-rasul, dan telah Kami berikan bukti-bukti kebenaran (mukjizat) kepada Isa
putera Maryam dan Kami memperkuatnya dengan Ruhul Qudus[69].
Apakah setiap datang kepadamu seorang rasul membawa sesuatu (pelajaran) yang
tidak sesuai dengan keinginanmu lalu kamu menyombong; maka beberapa orang
(diantara mereka) kamu dustakan dan beberapa orang (yang lain) kamu bunuh?
[69]. Maksudnya:
kejadian Isa a.s. adalah kejadian yang luar biasa, tanpa bapak, yaitu dengan
tiupan Ruhul Qudus oleh Jibril kepada diri Maryam. Ini termasuk mukjizat Isa
a.s. Menurut jumhur musafirin, bahwa Ruhul Qudus itu ialah malaikat Jibril.
98. Barang siapa yang menjadi musuh Allah, malaikat-malaikat-Nya,
rasul-rasul-Nya, Jibril dan Mikail, maka sesungguhnya Allah adalah musuh
orang-orang kafir.
102. Dan mereka mengikuti apa[76] yang dibaca oleh
syaitan-syaitan[77] pada masa kerajaan Sulaiman (dan mereka
mengatakan bahwa Sulaiman itu mengerjakan sihir), padahal Sulaiman tidak kafir
(tidak mengerjakan sihir), hanya syaitan-syaitan lah yang kafir (mengerjakan
sihir). Mereka mengajarkan sihir kepada manusia dan apa yang diturunkan kepada
dua orang malaikat[78]
di negeri Babil yaitu Harut dan Marut, sedang keduanya tidak mengajarkan
(sesuatu) kepada seorangpun sebelum mengatakan: "Sesungguhnya kami hanya
cobaan (bagimu), sebab itu janganlah kamu kafir." Maka mereka mempelajari
dari kedua malaikat itu apa
yang dengan sihir itu, mereka dapat menceraikan antara seorang (suami) dengan
isterinya[79]. Dan mereka itu (ahli sihir) tidak memberi
mudharat dengan sihirnya kepada seorangpun, kecuali dengan izin Allah. Dan
mereka mempelajari sesuatu yang tidak memberi mudharat kepadanya dan tidak
memberi manfaat. Demi, sesungguhnya mereka telah meyakini bahwa barangsiapa
yang menukarnya (kitab Allah) dengan sihir itu, tiadalah baginya keuntungan di
akhirat, dan amat jahatlah perbuatan mereka menjual dirinya dengan sihir, kalau
mereka mengetahui.
[76]. Maksudnya: kitab-kitab sihir.
[77]. Syaitan-syaitan itu menyebarkan berita-berita bohong, bahwa Nabi Sulaiman menyimpan lembaran-lembaran sihir (Ibnu Katsir).
[78]. Para mufassirin berlainan pendapat tentang yang dimaksud dengan 2 orang malaikat itu. Ada yang berpendapat, mereka betul-betul Malaikat dan ada pula yang berpendapat orang yang dipandang saleh seperti Malaikat dan ada pula yang berpendapat dua orang jahat yang pura-pura saleh seperti Malaikat.
[79]. Berbacam-macam sihir yang dikerjakan orang Yahudi, sampai kepada sihir untuk mencerai-beraikan masyarakat seperti mencerai-beraikan suami isteri.
[77]. Syaitan-syaitan itu menyebarkan berita-berita bohong, bahwa Nabi Sulaiman menyimpan lembaran-lembaran sihir (Ibnu Katsir).
[78]. Para mufassirin berlainan pendapat tentang yang dimaksud dengan 2 orang malaikat itu. Ada yang berpendapat, mereka betul-betul Malaikat dan ada pula yang berpendapat orang yang dipandang saleh seperti Malaikat dan ada pula yang berpendapat dua orang jahat yang pura-pura saleh seperti Malaikat.
[79]. Berbacam-macam sihir yang dikerjakan orang Yahudi, sampai kepada sihir untuk mencerai-beraikan masyarakat seperti mencerai-beraikan suami isteri.
161. Sesungguhnya orang-orang kafir dan mereka mati dalam keadaan
kafir, mereka itu mendapat la'nat Allah, para Malaikat dan manusia seluruhnya.
177. Bukanlah menghadapkan wajahmu ke arah timur dan barat itu suatu
kebajikan, akan tetapi sesungguhnya kebajikan itu ialah beriman kepada Allah,
hari kemudian, malaikat-malaikat, kitab-kitab, nabi-nabi
dan memberikan harta yang dicintainya kepada kerabatnya, anak-anak yatim,
orang-orang miskin, musafir (yang memerlukan pertolongan) dan orang-orang yang
meminta-minta; dan (memerdekakan) hamba sahaya, mendirikan shalat, dan
menunaikan zakat; dan orang-orang yang menepati janjinya apabila ia berjanji,
dan orang-orang yang sabar dalam kesempitan, penderitaan dan dalam peperangan.
Mereka itulah orang-orang yang benar (imannya); dan mereka itulah orang-orang
yang bertakwa.
210. Tiada yang mereka nanti-nantikan melainkan datangnya Allah dan malaikat (pada hari kiamat) dalam
naungan awan[131], dan diputuskanlah perkaranya. Dan hanya
kepada Allah dikembalikan segala urusan.
[131]. Naungan awan
bersama malaikat biasanya
mendatangkan hujan yang artinya rahmat, tetapi rahmat yang diharap-harapkan itu
tidaklah datang melainkan azab Allah-lah yang datang.
248. Dan Nabi mereka mengatakan kepada mereka: "Sesungguhnya
tanda ia akan menjadi raja, ialah kembalinya tabut kepadamu, di dalamnya
terdapat ketenangan[156] dari Tuhanmu dan sisa dari
peninggalan keluarga Musa dan keluarga Harun; tabut itu dibawa malaikat. Sesungguhnya pada yang
demikian itu terdapat tanda bagimu, jika kamu orang yang beriman.
[156]. Tabut ialah
peti tempat menyimpan Taurat yang membawa ketenangan bagi mereka.
285. Rasul telah beriman kepada Al Quran yang diturunkan kepadanya
dari Tuhannya, demikian pula orang-orang yang beriman. Semuanya beriman kepada
Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya dan
rasul-rasul-Nya. (Mereka mengatakan): "Kami tidak membeda-bedakan antara
seseorangpun (dengan yang lain) dari rasul-rasul-Nya", dan mereka
mengatakan: "Kami dengar dan kami taat." (Mereka berdoa):
"Ampunilah kami ya Tuhan kami dan kepada Engkaulah tempat kembali."
QS. Ar-Ra’d (13) : 11, 13, 23 yang artinya:
11. Bagi manusia ada malaikat-malaikat yang selalu mengikutinya
bergiliran, di muka dan di belakangnya, mereka menjaganya atas perintah Allah[767].
Sesungguhnya Allah tidak merobah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka merobah
keadaan[768] yang ada pada diri mereka sendiri. Dan apabila
Allah menghendaki keburukan terhadap sesuatu kaum, maka tak ada yang dapat
menolaknya; dan sekali-kali tak ada pelindung bagi mereka selain Dia.
[767]. Bagi tiap-tiap manusia ada beberapa malaikat yang tetap menjaganya
secara bergiliran dan ada pula beberapa malaikat yang mencatat amalan-amalannya. Dan yang dikehendaki
dalam ayat ini ialah malaikat
yang menjaga secara bergiliran itu, disebut malaikat Hafazhah.
[768]. Tuhan tidak akan merobah keadaan mereka, selama mereka tidak merobah sebab-sebab kemunduran mereka.
[768]. Tuhan tidak akan merobah keadaan mereka, selama mereka tidak merobah sebab-sebab kemunduran mereka.
13. Dan guruh itu bertasbih dengan memuji Allah, (demikian pula) para
malaikat karena takut
kepada-Nya, dan Allah melepaskan halilintar, lalu menimpakannya kepada siapa
yang Dia kehendaki, dan mereka berbantah-bantahan tentang Allah, dan Dia-lah
Tuhan Yang Maha keras siksa-Nya.
23. (yaitu) syurga 'Adn yang mereka masuk ke dalamnya bersama-sama
dengan orang-orang yang saleh dari bapak-bapaknya, isteri-isterinya dan anak
cucunya, sedang malaikat-malaikat masuk ke tempat-tempat
mereka dari semua pintu;
QS. An-Nisaa (4) : 97, 136, 166, 172
yang artinya:
97. Sesungguhnya orang-orang yang diwafatkan malaikat dalam keadaan menganiaya diri sendiri[342],
(kepada mereka) malaikat
bertanya : "Dalam keadaan bagaimana kamu ini?." Mereka menjawab:
"Adalah kami orang-orang yang tertindas di negeri (Mekah)." Para malaikat berkata: "Bukankah
bumi Allah itu luas, sehingga kamu dapat berhijrah di bumi itu?."
Orang-orang itu tempatnya neraka Jahannam, dan Jahannam itu seburuk-buruk
tempat kembali,
[342]. Yang dimaksud
dengan orang yang menganiaya diri sendiri di sini, ialah orang-orang
muslimin Mekah yang tidak mau hijrah bersama Nabi sedangkan mereka sanggup.
Mereka ditindas dan dipaksa oleh orang-orang kafir ikut bersama mereka pergi ke
perang Badar; akhirnya di antara mereka ada yang terbunuh dalam peperangan itu.
136. Wahai orang-orang yang beriman, tetaplah beriman kepada Allah
dan Rasul-Nya dan kepada kitab yang Allah turunkan kepada Rasul-Nya serta kitab
yang Allah turunkan sebelumnya. Barangsiapa yang kafir kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya, dan
hari kemudian, maka sesungguhnya orang itu telah sesat sejauh-jauhnya.
166. (Mereka tidak mau mengakui yang diturunkan kepadamu itu), tetapi
Allah mengakui Al Quran yang diturunkan-Nya kepadamu. Allah menurunkannya
dengan ilmu-Nya; dan malaikat-malaikat pun menjadi saksi
(pula). Cukuplah Allah yang mengakuinya.
172. Al Masih sekali-kali tidak enggan menjadi hamba bagi Allah, dan
tidak (pula enggan) malaikat-malaikat yang terdekat (kepada
Allah)[386]. Barangsiapa yang enggan dari menyembah-Nya, dan
menyombongkan diri, nanti Allah akan mengumpulkan mereka semua kepada-Nya.
[386]. Yaitu malaikat yang berada di sekitar
Arsy seperti Jibril, Mikail, Israfil dan malaikat-malaikat
yang setingkat dengan mereka.
QS. Al-Alaq (96) : 26 yang artinya:
10. seorang hamba ketika mengerjakan shalat[1590],(*)
[1590]. Yang dimaksud
dengan orang yang hendak melarang itu ialah Abu Jahal, yang dilarang itu ialah
Rasulullah sendiri. Akan tetapi usaha ini tidak berhasil karena Abu Jahal
melihat sesuatu yang menakutkannya. Setelah Rasulullah selesai shalat
disampaikan orang berita itu kepada Rasulullah. Kemudian Rasulullah mengatakan:
"Kalau jadilah Abu Jahal berbuat demikian pasti dia akan dibinasakan oleh Malaikat."
(*) Asbabun Nuzul: Dalam suatu riwayat dikemukakan bahwa ketika Rasulullah
saw. sedang shalat, datanglah Abu Jahal melarang Nabi melakukannya. Ayat ini
(S.69:9-16) turun berkenaan dengan peristiwa di atas sebagai ancaman kepada
orang yang menghalang-halangi beribadat.
(Diriwayatkan oleh Ibnu Jarir yang bersumber dari Ibnu Abbas.)
(Diriwayatkan oleh Ibnu Jarir yang bersumber dari Ibnu Abbas.)
18. kelak Kami akan memanggil malaikat Zabaniyah[1592], (*)
[1592]. Malaikat
Zabaniyah ialah malaikat
yang menyiksa orang-orang yang berdosa di dalam neraka.
(*)Asbabun Nuzul: Dalam riwayat lain dikemukakan bahwa ketika Nabi saw.
sedang shalat, datanglah Abu Jahal berkata: "Bukankah aku telah melarang
engkau berbuat begini (shalat)?" Ia pun dibentak oleh Nabi saw. Abu Jahal
berkata: "Bukankah engkau tahu bahwa di sini tidak ada yang lebih banyak
pengikutnya daripadaku?" Maka Allah menurunkan ayat ini (S.96:17-19)
sebagai ancaman kepada orang-orang yang menghalang-halangi melakukan ibadat dan
karena merasa banyak pengikutnya.
(Diriwayatkan oleh at-Tirmidzi dan yang lainnya yang bersumber dari Ibnu Abbas. Menurut at-Tirmidzi, hadits ini hasan shahih.)
(Diriwayatkan oleh at-Tirmidzi dan yang lainnya yang bersumber dari Ibnu Abbas. Menurut at-Tirmidzi, hadits ini hasan shahih.)
QS. Al-Qadr (97) : 4 yang artinya:
4. Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan malaikat Jibril dengan izin
Tuhannya untuk mengatur segala urusan. (*)
(*) Asbabun Nuzul: Dalam suatu riwayat dikemukakan
bahwa Nabi saw. bermimpi melihat Bani Umayyah menduduki dan menguasai mimbarnya
setelah beliau wafat. Beliau merasa tidak senang karenanya. Maka turunlah S.108:1,
dan S.97:1-5) untuk membesarkan hati beliau.
(Diriwayatkan oleh at-Tirmidzi dan al-Hakim dan Ibnu Jarir yang bersumber dari al-Hasan bin Ali.)
Keterangan:
Al-Qasim al-Hirani menyatakan bahwa kerajaan Bani Umayyah itu ternyata berlangsung tidak lebih dan tidak kurang dari 1000 bulan. Menurut at-Tirmidzi, riwayat ini Gharib sedang al-Muzani dan Ibnu Katsir menyebutnya sangat munkar.
Dalam suatu riwayat dikemukakan bahwa Rasulullah saw. pernah menyebut-nyebut seorang Bani Israil yang berjuang fii sabilillah menggunakan senjatanya selama seribu bulan terus menerus. Kaum muslimin mengagumi perjuangan orang tersebut. Maka allah menurunkan S.97:1-3, bahwa satu malam lailatul qadr lebih baik daripada perjuangan Bani Israil selama 1000 bulan.
(Diriwayatkan oleh Ibnu Abi Hatim dan al-Wahidi yang bersumber dari Mujahid.)
Dalam riwayat lain dikemukakan bahwa di zaman Bani Israil terdapat seorang laki-laki yang beribadah malam hari hingga pagi dan berjuang memerangi musuh pada siang harinya. Perbuatan itu dilakukan selama seribu bulan. Maka Allah menurunkan S.97:1-3 yang menegaskan bahwa satu malam lailatul qadr lebih baik daripada amal 1000 bulan Bani Isra'il tersebut.
(Diriwayatkan oleh Ibnu Jarir yang bersumber dari Mujahid.)
(Diriwayatkan oleh at-Tirmidzi dan al-Hakim dan Ibnu Jarir yang bersumber dari al-Hasan bin Ali.)
Keterangan:
Al-Qasim al-Hirani menyatakan bahwa kerajaan Bani Umayyah itu ternyata berlangsung tidak lebih dan tidak kurang dari 1000 bulan. Menurut at-Tirmidzi, riwayat ini Gharib sedang al-Muzani dan Ibnu Katsir menyebutnya sangat munkar.
Dalam suatu riwayat dikemukakan bahwa Rasulullah saw. pernah menyebut-nyebut seorang Bani Israil yang berjuang fii sabilillah menggunakan senjatanya selama seribu bulan terus menerus. Kaum muslimin mengagumi perjuangan orang tersebut. Maka allah menurunkan S.97:1-3, bahwa satu malam lailatul qadr lebih baik daripada perjuangan Bani Israil selama 1000 bulan.
(Diriwayatkan oleh Ibnu Abi Hatim dan al-Wahidi yang bersumber dari Mujahid.)
Dalam riwayat lain dikemukakan bahwa di zaman Bani Israil terdapat seorang laki-laki yang beribadah malam hari hingga pagi dan berjuang memerangi musuh pada siang harinya. Perbuatan itu dilakukan selama seribu bulan. Maka Allah menurunkan S.97:1-3 yang menegaskan bahwa satu malam lailatul qadr lebih baik daripada amal 1000 bulan Bani Isra'il tersebut.
(Diriwayatkan oleh Ibnu Jarir yang bersumber dari Mujahid.)
QS. Al-Falaq (113) : 1 yang artinya:
1. Katakanlah: "Aku berlindung kepada Tuhan Yang Menguasai
subuh,(*)
(*) Asbabun Nuzul: Dalam suatu riwayat dikemukakan
bahwa Rasulullah saw. pernah sakit yang agak parah, sehingga datanglah
kepadanya dua malaikat, yang satu duduk di sebelah kepalanya dan yang satu lagi
duduk di sebelah kakinya. Berkatalah malaikat yang berada di
sebelah kakinya kepada malaikat yang berada di sebelah kepalanya: "Apa yang engkau
lihat?" Ia berkata: "Dia kena guna-guna." "Apa guna-guna
itu?" "Guna-guna itu sihir." "Siapa yang membuat
sihirnya?" Ia menjawab: "Labid bin al-A’syam Alyahudi yang sihirnya
berupa gulungan yang disimpan di sumur keluarga Si Anu di bawah sebuah batu
besar. Datanglah ke sumur itu, timbalah airnya dan angkat batunya kemudian
ambillah gulungannya dan bakarlah." Pada pagi hari Rasulullah saw.
Mengutus Ammar bin Yasir dengan kawan-kawannya. Setibanya di sumur itu
tampaklah airnya yang merah seperti pacar. Air itu ditimbanya dan diangkat
batunya serta dikeluarkan gulungan itu ada tali yang terdiri atas sebelas
simpul. Kedua surat ini (S.113 dan 114) turun berkenaan dengan peristiwa itu.
Setiap kali Rasulullah saw. mengucapkan satu ayat terbukalah simpulnya.
(Diriwayatkan oleh al-Baihaqi di dalam kitab Halaílun Nubuwah dari al-Kalbi dari Abi Shalih yang bersumber dari Ibnu Abbas.)
Keterangan:
Dalam kitab Bukhari terdapat syahid (penguat hadits) yang ceritanya seperti itu, tapi tidak menyebutkan sebab turunnya dua surat itu. Dalam riwayat lain ada syahid yang ceritanya seperti itu dan menyebutkan sebab turunnya kedua surat itu.
Dalam riwayat lain dikemukakan bahwa kaum Yahudi membuatkan makanan bagi Rasulullah saw. Setelah makan makanan itu tiba-tiba Rasulullah sakit keras sehingga shahabat-shahabatnya mengira bahwa penyakit itu timbul dari perbuatan yahudi itu. Maka turunlah Jibril membawa surat ini (S. 113 dan 114) dan membacakan ta’udz. Seketika itu juga Rasulullah keluar menemui shahabat-shahabatnya dalam keadaan sehat wal ‘afiat.
(Diriwayatkan oleh Abu Na’im dalam kitab al-Dalaildari Abu Jafar ar-Razi dari ar-Rabi bin Anas yang bersumber dari Anas bin Malik.)
(Diriwayatkan oleh al-Baihaqi di dalam kitab Halaílun Nubuwah dari al-Kalbi dari Abi Shalih yang bersumber dari Ibnu Abbas.)
Keterangan:
Dalam kitab Bukhari terdapat syahid (penguat hadits) yang ceritanya seperti itu, tapi tidak menyebutkan sebab turunnya dua surat itu. Dalam riwayat lain ada syahid yang ceritanya seperti itu dan menyebutkan sebab turunnya kedua surat itu.
Dalam riwayat lain dikemukakan bahwa kaum Yahudi membuatkan makanan bagi Rasulullah saw. Setelah makan makanan itu tiba-tiba Rasulullah sakit keras sehingga shahabat-shahabatnya mengira bahwa penyakit itu timbul dari perbuatan yahudi itu. Maka turunlah Jibril membawa surat ini (S. 113 dan 114) dan membacakan ta’udz. Seketika itu juga Rasulullah keluar menemui shahabat-shahabatnya dalam keadaan sehat wal ‘afiat.
(Diriwayatkan oleh Abu Na’im dalam kitab al-Dalaildari Abu Jafar ar-Razi dari ar-Rabi bin Anas yang bersumber dari Anas bin Malik.)
QS. Al-Ahzab (33) : 9, 25, 43, 56 yang
artinya:
9. Hai orang-orang yang beriman, ingatlah akan nikmat Allah (yang
telah dikurniakan) kepadamu ketika datang kepadamu tentara-tentara, lalu Kami
kirimkan kepada mereka angin topan dan tentara yang tidak dapat kamu melihatnya[1204].
Dan adalah Allah Maha Melihat akan apa yang kamu kerjakan.
[1204]. Ayat ini
menerangkan kisah AHZAB yaitu golongan-golongan yang dihancurkan pada
peperangan Khandaq karena menentang Allah dan Rasul-Nya. Yang dimaksud dengan
tentara yang tidak dapat kamu lihat adalah para malaikat yang sengaja didatangkan Tuhan untuk
menghancurkan musuh-musuh Allah itu.
25. Dan Allah menghalau orang-orang yang kafir itu yang keadaan
mereka penuh kejengkelan, (lagi) mereka tidak memperoleh keuntungan apapun. Dan
Allah menghindarkan orang-orang mukmin dari peperangan [1209].
Dan adalah Allah Maha Kuat lagi Maha Perkasa.
[1209]. Maksudnya
orang mukmin tidak perlu berperang, karena Allah telah menghalau mereka dengan
mengirimkan angin dan malaikat.
43. Dialah yang memberi rahmat kepadamu dan malaikat-Nya (memohonkan ampunan untukmu), supaya
Dia mengeluarkan kamu dari kegelapan kepada cahaya (yang terang). Dan adalah
Dia Maha Penyayang kepada orang-orang yang beriman.
56. Sesungguhnya Allah dan malaikat-malaikat-Nya bershalawat untuk
Nabi[1229]. Hai orang-orang yang beriman, bershalawatlah kamu
untuk Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya[1230].
[1229]. Bershalawat artinya: kalau dari Allah
berarti memberi rahmat: dari malaikat
berarti memintakan ampunan dan kalau dari orang-orang mukmin berarti berdoa
supaya diberi rahmat seperti dengan perkataan:Allahuma shalli ala Muhammad.
[1230]. Dengan mengucapkan perkataan seperti:Assalamu'alaika ayyuhan Nabi artinya: semoga keselamatan tercurah kepadamu hai Nabi.
[1230]. Dengan mengucapkan perkataan seperti:Assalamu'alaika ayyuhan Nabi artinya: semoga keselamatan tercurah kepadamu hai Nabi.
QS. Al Infithaar (82) : 10 yang artinya:
10. Padahal sesungguhnya bagi kamu ada (malaikat-malaikat)
yang mengawasi (pekerjaanmu),
QS. Al-Musalaat (77) : 1, 3 yang
artinya:
1. Demi malaikat-malaikat yang diutus untuk
membawa kebaikan,
3. dan (malaikat-malaikat) yang menyebarkan
(rahmat Tuhannya) dengan seluas-luasnya[1538],
[1538]. Di waktu malaikat turun untuk membawa wahyu,
sebagian ahli Tafsir berpendapat, bahwa yang dimaksud dengan an naasyiraat
ialah angin yang bertiup dengan membawa hujan.
QS. Al-Israa’ (17) : 95 yang artinya:
95. Katakanlah: "Kalau seandainya ada malaikat-malaikat
yang berjalan-jalan sebagai penghuni di bumi, niscaya Kami turunkan dari langit
kepada mereka seorang malaikat
menjadi rasul."
QS. Al Haaqqah (69)
: 17 yang artinya:
17. Dan malaikat-malaikat berada di
penjuru-penjuru langit. Dan pada hari itu delapan orang malaikat menjunjung 'Arsy Tuhanmu di atas
(kepala) mereka.
QS. 43.
Az - Zukhruf (43) : 15, 19 yang artinya:
15. Dan mereka menjadikan sebahagian dari hamba-hamba-Nya sebagai
bahagian daripada-Nya[1349]. Sesungguhnya manusia itu
benar-benar pengingkar yang nyata (terhadap rahmat Allah).
[1349]. Maksudnya
orang musyrikin mengatakan bahwa malaikat-
malaikat itu adalah
anak-anak perempuan Allah padahal malaikat
itu sebahagian dari makhluk ciptaan-Nya.
19. Dan mereka menjadikan malaikat-malaikat yang mereka itu adalah
hamba-hamba Allah Yang Maha Pemurah sebagai orang-orang perempuan. Apakah
mereka menyaksikan penciptaan malaika-malaikat
itu? Kelak akan dituliskan persaksian mereka dan mereka akan dimintai
pertanggung-jawaban.
QS. Asy-Syuura (42) : 5 yang artinya:
5. Hampir saja langit itu pecah dari sebelah atas (karena kebesaran
Tuhan) dan malaikat-malaikat bertasbih serta memuji
Tuhan-nya dan memohonkan ampun bagi orang-orang yang ada di bumi. Ingatlah,
bahwa sesungguhnya Allah Dia-lah Yang Maha Pengampun lagi Penyayang.
QS. An-Naasi’aat (7) : 1, 5,
yang artinya:
1. Demi (malaikat-malaikat) yang mencabut (nyawa)
dengan keras,
5. dan (malaikat-malaikat) yang mengatur urusan
(dunia)[1550].
[1550]. Dalam ayat 1 s/d 5 Allah
bersumpah dengan malaikat-malaikat yang bermacam-macam
sifat dan urusannya, bahwa manusia akan dibangkitkan pada hari kiamat.
Sebahagian ahli tafsir berpendapat, bahwa dalam ayat-ayat itu Allah bersumpah
dengan bintang-bintang.
QS. Al-Ma’aarij (70) : 4 yang artinya:
4. Malaikat-malaikat dan Jibril naik
(menghadap) kepada Tuhan dalam sehari yang kadarnya limapuluh ribu tahun.[1510]
[1510]. Maksudnya: malaikat-malaikat dan Jibril jika menghadap Tuhan memakan
waktu satu hari. Apabila dilakukan oleh manusia, memakan waktu limapuluh ribu
tahun.
QS. Al-Mu,min (40) : 7 yang artinya:
7. (Malaikat-malaikat) yang memikul 'Arsy dan malaikat yang berada di
sekelilingnya bertasbih memuji Tuhannya dan mereka beriman kepada-Nya serta
memintakan ampun bagi orang-orang yang beriman (seraya mengucapkan): "Ya
Tuhan kami, rahmat dan ilmu Engkau meliputi segala sesuatu, maka berilah
ampunan kepada orang-orang yang bertaubat dan mengikuti jalan Engkau dan
peliharalah mereka dari siksaan neraka yang menyala-nyala,
QS. Shaad (38) : 26 yang artinya:
73. Lalu seluruh malaikat-malaikat itu bersujud semuanya,
QS. Fushshilat (41) : 14 yang artinya:
14. Ketika para rasul datang kepada mereka dari depan dan belakang
mereka[1331] (dengan menyerukan): "Janganlah kamu
menyembah selain Allah." Mereka menjawab: "Kalau Tuhan kami
menghendaki tentu Dia akan menurunkan malaikat-malaikat-Nya, maka sesungguhnya
kami kafir kepada wahyu yang kamu diutus membawanya."
[1331]. Maksudnya: dari segala
penjuru.
QS. An-Nahl (16) : 2, 27,
28, 32, 33, 49, 57 yang artinya:
2. Dia menurunkan para malaikat
dengan (membawa) wahyu dengan perintah-Nya kepada siapa yang Dia kehendaki di
antara hamba-hamba-Nya, yaitu: "Peringatkanlah olehmu sekalian, bahwasanya
tidak ada Tuhan (yang hak) melainkan Aku, maka hendaklah kamu bertakwa
kepada-Ku."
27. Kemudian Allah menghinakan mereka di hari kiamat, dan berfirman:
"Di manakah sekutu-sekutu-Ku itu (yang karena membelanya) kamu selalu
memusuhi mereka (nabi-nabi dan orang-orang mukmin)?" Berkatalah
orang-orang yang telah diberi ilmu:[821] "Sesungguhnya
kehinaan dan azab hari ini ditimpakan atas orang-orang yang kafir",
[821]. Yang dimaksud
dengan orang-orang yang diberi ilmu ialah: para malaikat, nabi-nabi dan orang-orang mukmin.
28. (yaitu) orang-orang yang dimatikan oleh para malaikat dalam keadaan berbuat
zalim kepada diri mereka sendiri, lalu mereka menyerah diri (sambil berkata);
"Kami sekali-kali tidak ada mengerjakan sesuatu kejahatanpun." (Malaikat menjawab): "Ada,
sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang telah kamu kerjakan."
32. (yaitu) orang-orang yang diwafatkan dalam keadaan baik[822]
oleh para malaikat dengan
mengatakan (kepada mereka): "Salaamun'alaikum[823],
masuklah kamu ke dalam syurga itu disebabkan apa yang telah kamu
kerjakan."
[822]. Maksudnya: wafat dalam
keadaan suci dari kekafiran dan kemaksiatan atau dapat juga berarti mereka mati
dalam keadaan senang karena ada berita gembira dari malaikat bahwa mereka akan masuk syurga.
[823]. Artinya selamat sejahtera bagimu.
[823]. Artinya selamat sejahtera bagimu.
33. Tidak ada yang ditunggu-tunggu orang kafir selain dari datangnya
para malaikat kepada mereka[824]
atau datangnya perintah Tuhanmu[825]. Demikianlah yang telah
diperbuat oleh orang-orang (kafir) sebelum mereka. Dan Allah tidak menganiaya
mereka, akan tetapi merekalah yang selalu menganiaya diri mereka sendiri,
[824]. Yakni: kedatangan malaikat untuk mencabut nyawa
mereka.
[825]. Yakni: kedatangan azab dari Allah untuk memusnahkan mereka.
[825]. Yakni: kedatangan azab dari Allah untuk memusnahkan mereka.
49. Dan kepada Allah sajalah bersujud segala apa yang berada di
langit dan semua makhluk yang melata di bumi dan (juga) para ma]aikat, sedang
mereka (malaikat) tidak
menyombongkan diri.
57. Dan mereka menetapkan bagi Allah anak-anak perempuan[831].
Maha Suci Allah, sedang untuk mereka sendiri (mereka tetapkan) apa yang mereka
sukai (yaitu anak-anak laki-laki).
[831]. Mereka mengatakan bahwa Allah mempunyai anak
perempuan yaitu malaikat-malaikat karena mereka sangat
benci kepada anak-anak perempuan sebagaimana tersebut dalam ayat berikutnya.
QS. Qaaf (50) : 16, 18, 21, 41 yang artinya:
16. Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dan mengetahui
apa yang dibisikkan oleh hatinya, dan Kami lebih dekat kepadanya daripada urat
lehernya,
18. Tiada suatu ucapanpun yang diucapkannya melainkan ada di dekatnya
malaikat pengawas yang
selalu hadir.
21. Dan datanglah tiap-tiap diri, bersama dengan dia seorang malaikat penggiring dan seorang malaikat penyaksi.
41. Dan dengarkanlah (seruan) pada hari penyeru (malaikat) menyeru dari tempat
yang dekat.
QS. Adz
Dzaariyaat (51): 4,
24 yang artinya:
4. dan (malaikat-malaikat) yang membagi-bagi
urusan[1414],
[1414]. maksudnya ialah membagi-bagikan urusan makhluk
yang diperintahkan kepadanya seperti perjalanan bintang-bintang, menurunkan
hujan, rezki dan sebagainya.
24. Sudahkah sampai kepadamu (Muhammad) cerita tentang tamu Ibrahim
(yaitu malaikat-malaikat) yang dimuliakan?
QS. An-Najm (26) : 26 yang artinya:
26. Dan berapa banyaknya malaikat
di langit, syafaat mereka sedikitpun tidak berguna, kecuali sesudah Allah
mengijinkan bagi orang yang dikehendaki dan diridhai (Nya).
QS. At-Tahrim (66) : 4, 6
yang artinya:
4. Jika kamu berdua bertaubat kepada Allah, maka sesungguhnya hati
kamu berdua telah condong (untuk menerima kebaikan); dan jika kamu berdua
bantu-membantu menyusahkan Nabi, maka sesungguhnya Allah adalah Pelindungnya
dan (begitu pula) Jibril dan orang-orang mukmin yang baik; dan selain dari itu malaikat-malaikat adalah penolongnya pula.
6. Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu
dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, keras, dan tidak mendurhakai
Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan
apa yang diperintahkan.
QS. Al-‘Araaf (7) : 11, 37, 44,
206 yang artinya:
11. Sesungguhnya Kami telah menciptakan kamu (Adam), lalu Kami bentuk
tubuhmu, kemudian Kami katakan kepada para malaikat: "Bersujudlah kamu kepada Adam", maka
merekapun bersujud kecuali iblis. Dia tidak termasuk mereka yang bersujud.
37. Maka siapakah yang lebih zalim daripada orang yang membuat-buat
dusta terhadap Allah atau mendustakan ayat-ayat-Nya? Orang-orang itu akan
memperoleh bahagian yang telah ditentukan untuknya dalam Kitab (Lauh Mahfuzh);
hingga bila datang kepada mereka utusan-utusan Kami (malaikat) untuk mengambil nyawanya, (di waktu itu)
utusan Kami bertanya: "Di mana (berhala-berhala) yang biasa kamu sembah
selain Allah?" Orang-orang musyrik itu menjawab: "Berhala-berhala itu
semuanya telah lenyap dari kami," dan mereka mengakui terhadap diri mereka
bahwa mereka adalah orang-orang yang kafir.
44. Dan penghuni-penghuni surga berseru kepada Penghuni-penghuni
neraka (dengan mengatakan): "Sesungguhnya kami dengan sebenarnya telah
memperoleh apa yang Tuhan kami menjanjikannya kepada kami. Maka apakah kamu
telah memperoleh dengan sebenarnya apa (azab) yang Tuhan kamu menjanjikannya
(kepadamu)?" Mereka (penduduk neraka) menjawab: "Betul."
Kemudian seorang penyeru (malaikat)
mengumumkan di antara kedua golongan itu: "Kutukan Allah ditimpakan kepada
orang-orang yang zalim,
206. Sesungguhnya malaikat-malaikat yang ada di sisi Tuhanmu tidaklah
merasa enggan menyembah Allah dan mereka mentasbihkan-Nya dan hanya
kepada-Nya-lah mereka bersujud[592].
[592]. Ini salah satu ayat sajdah yang disunatkan
kita bersujud setelah membacanya atau mendengarnya, baik di dalam sembahyang
maupun di luar sembahyang. Sujud ini dinamakan sujud tilawah.
QS. Al-Qamar (7) : 52 yang artinya:
52. Dan segala sesuatu yang telah mereka perbuat tercatat dalam
buku-buku catatan[1440]
[1440]. Maksudnya buku-buku catatan yang terdapat di
tangan malaikat yang
mencatat amal perbuatan manusia.
QS. Al-Furqan (25) : 18 yang artinya:
18. Mereka (yang disembah itu) menjawab: "Maha Suci Engkau,
tidaklah patut bagi kami mengambil selain engkau (untuk jadi) pelindung[1059],
akan tetapi Engkau telah memberi mereka dan bapak-bapak mereka kenikmatan
hidup, sampai mereka lupa mengingati (Engkau); dan mereka adalah kaum yang
binasa."
[1059]. Maksudnya: setelah mereka dikumpulkan
bersama-sama apa yang mereka sembah, yaitu: malaikat, Uzair, nabi Isa a.s dan berhala-berhala
dan setelah Tuhan menanyakan kepada yang disembah itu, apakah mereka yang
menyesatkan orang-orang itu ataukah orang- orang itu yang sesat sendirinya,
maka yang disembah itu menjawab bahwa tidaklah patut bagi mereka untuk
menyembah selain Allah, apalagi untuk menyuruh orang lain menyembah selain
Allah.
QS. Ali-Imran (3) : 18, 39, 42, 45, 80,
87, 124, 125 yang artinya:
18. Allah menyatakan bahwasanya tidak ada Tuhan melainkan Dia (yang
berhak disembah), Yang menegakkan keadilan. Para Malaikat dan orang-orang yang berilmu[188]
(juga menyatakan yang demikian itu). Tak ada Tuhan melainkan Dia (yang berhak
disembah), Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.
[188]. Ayat ini untuk menjelaskan
martabat orang-orang berilmu.
39. Kemudian Malaikat (Jibril) memanggil Zakariya, sedang ia tengah
berdiri melakukan shalat di mihrab (katanya): "Sesungguhnya Allah
menggembirakan kamu dengan kelahiran (seorang puteramu) Yahya, yang membenarkan
kalimat[193] (yang datang) dari Allah, menjadi ikutan,
menahan diri (dari hawa nafsu) dan seorang Nabi termasuk keturunan orang-orang
saleh."
[193]. Maksudnya:
membenarkan kedatangan seorang nabi yang diciptakan dengan kalimat kun
(jadilah) tanpa bapak yaitu nabi Isa a.s.
42. Dan (ingatlah) ketika Malaikat
(Jibril) berkata: "Hai Maryam, sesungguhnya Allah telah memilih kamu,
mensucikan kamu dan melebihkan kamu atas segala wanita di dunia (yang semasa
dengan kamu).
45. (Ingatlah), ketika Malaikat
berkata: "Hai Maryam, seungguhnya Allah menggembirakan kamu (dengan
kelahiran seorang putera yang diciptakan) dengan kalimat[195]
(yang datang) daripada-Nya, namanya Al Masih Isa putera Maryam, seorang
terkemuka di dunia dan di akhirat dan termasuk orang-orang yang didekatkan
(kepada Allah),
80. dan (tidak wajar pula baginya) menyuruhmu menjadikan malaikat dan para nabi sebagai
tuhan. Apakah (patut) dia menyuruhmu berbuat kekafiran di waktu kamu sudah
(menganut agama) Islam?."
87. Mereka itu, balasannya ialah: bahwasanya la'nat Allah ditimpakan
kepada mereka, (demikian pula) la'nat para malaikat dan manusia seluruhnya,
124. (Ingatlah), ketika kamu mengatakan kepada orang mukmin:
"Apakah tidak cukup bagi kamu Allah membantu kamu dengan tiga ribu malaikat yang diturunkan (dari
langit)?"
125. Ya (cukup), jika kamu bersabar dan bersiap-siaga, dan mereka
datang menyerang kamu dengan seketika itu juga, niscaya Allah menolong kamu
dengan lima ribu Malaikat
yang memakai tanda.
Kesimpulannya: Hanya manusia yang menyadari akan kehadiran malaikat
sebagai pengawas/petugas Allah yang akan bahagia hidupnya. Menyadari kehadiran
malaikat berarti menyadari akan kehadiran Allah SWT sebagai pencipta, penguasa, pemelihara, yang berhak disembah.
Menghadirkan pencipta dalam hidup inilah yang menjadikan manusia itu bahagia.
Menghadirkan pencipta dalam hidup ini berarti melibatkan Allah dalam segala
aktivitas hidupnya. Melibatkan Allah
dalam segala aktivitas hidup inilah yang menjadikan aktivitas hidup ini
dirahmati. Rahmat Allah inilah cita-cita tertinggi penulis dan juga mungkin
anda. Rahmat Allah adalah surga-Nya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar