BAHAGIA
SEBAGAI GURU : RUMAH - MASJID – SEKOLAH
MENGAJAR
Sesungguhnya
kita semua adal seorang guru. Guru untuk diri sendiri dan lingkungan hidup
kita. Sebaik-baik guru adalah menjadi teladan bagi semua orang dalam hal
beribadah kepada Allah SWT sebagai aktivitas pokok hidup menumpang di bumi
Allah SWT.
Tugas
pokok sebagai guru adalah mendidik. Sebaik-baik pendidik adalah memegang
prinsip ada nagau (bahasa bugis yang artinya: ucapan = perbuatan). Pendidik
wajib memperlihatkan contoh segala macam kebaikan, penyeruh dan pelaku pertama
dalam berfastabiqulkhairat dalam berbagai bidang.
1. Sopan santun dalam bermajelis Ilmu
menurut Allah SWT yang dijelaskan dalam QS. Al Mujaadilah : 11-13 yang artinya:
11. Hai orang-orang beriman apabila kamu
dikatakan kepadamu: "Berlapang-lapanglah dalam majlis", maka
lapangkanlah niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. Dan apabila
dikatakan: "Berdirilah kamu", maka berdirilah, niscaya Allah akan
meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi
ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu
kerjakan.
12. Hai orang-orang beriman, apabila
kamu mengadakan pembicaraan khusus dengan Rasul hendaklah kamu mengeluarkan
sedekah (kepada orang miskin) sebelum pembicaraan itu. Yang demikian itu lebih
baik bagimu dan lebih bersih; jika kamu tidak memperoleh (yang akan
disedekahkan) maka sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
13. Apakah kamu takut akan (menjadi
miskin) karena kamu memberikan sedekah sebelum mengadakan pembicaraan dengan
Rasul? Maka jika kamu tiada memperbuatnya dan Allah telah memberi taubat
kepadamu maka dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat, taatlah kepada Allah dan
Rasul-Nya; dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.
2. Menyadarkan
kepada siswa bahwa hanya Allah SWT mampu mengajar manusia dengan benar, seperti
firman-Nya berikut ini:
a. QS. Al-Alaq
(96) : 1-5 yang artinya:
1. Bacalah
dengan (menyebut) nama Tuhanmu Yang menciptakan,
2.
Dia telah menciptakan manusia dari
segumpal darah.
3.
Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Maha
Pemurah,
4. Yang
mengajar (manusia) dengan
perantaran kalam[1589],.
[1589]. Maksudnya: Allah mengajar manusia dengan perantaraan tulis baca.
5.
Dia mengajar kepada manusia apa yang
tidak diketahuinya.
Kandungan
umum Surat Al 'Alaq menerangkan bahwa Allah menciptakan manusia dari benda yang
hina kemudian memuliakannya dengan mengajar
membaca, menulis dan memberinya pengetahuan. Tetapi manusia tidak ingat lagi
akan asalnya, karena itu dia tidak mensyukuri nikmat Allah itu, bahkan dia
bertindak melampaui batas karena melihat dirinya telah merasa serba cukup.
b. QS. Al Maa'idah (5) : 110 Yang artinya:
“(Ingatlah), ketika Allah mengatakan:
"Hai Isa putra Maryam, ingatlah nikmat-Ku kepadamu dan kepada ibumu di
waktu Aku menguatkan kamu dengan ruhul qudus. Kamu dapat berbicara dengan
manusia di waktu masih dalam buaian dan sesudah dewasa; dan (ingatlah) di waktu
Aku mengajar kamu menulis,
hikmah, Taurat dan Injil, dan (ingatlah pula) diwaktu kamu membentuk dari tanah
(suatu bentuk) yang berupa burung dengan ijin-Ku, kemudian kamu meniup
kepadanya, lalu bentuk itu menjadi burung (yang sebenarnya) dengan seizin-Ku.
Dan (ingatlah) di waktu kamu menyembuhkan orang yang buta sejak dalam kandungan
ibu dan orang yang berpenyakit sopak dengan seizin-Ku, dan (ingatlah) di waktu
kamu mengeluarkan orang mati dari kubur (menjadi hidup) dengan seizin-Ku, dan
(ingatlah) di waktu Aku menghalangi Bani Israil (dari keinginan mereka membunuh
kamu) di kala kamu mengemukakan kepada mereka keterangan-keterangan yang nyata,
lalu orang-orang kafir diantara mereka berkata: "Ini tidak lain melainkan
sihir yang nyata."
c. Pelajaran
dari QS. Ar-Rahman (55) :
Surat Ar
Rahmaan terdiri atas 78 ayat, termasuk golongan surat- surat Makkiyyah,
diturunkan sesudah surat Ar Ra'du. Dinamai Ar Rahmaan (Yang Maha
Pemurah), diambil dari perkataan Ar Rahmaan yang terdapat pada ayat
pertama surat ini. Ar Rahmaan adalah salah satu dari nama-nama Allah. Sebagian
besar dari surat ini menerangkan kepemurahan Allah s.w.t. kepada
hamba-hamba-Nya, yaitu dengan memberikan nikmat-nikmat yang tidak terhingga
baik di dunia maupun di akhirat nanti.
Pokok-pokok isinya:
1. Keimanan:
Allah mengajar manusia pandai berbicara; pohon- pohonan dan tumbuh-tumbuhan tunduk kepada Allah; Allah selalu dalam kesibukan; seluruh alam meru- pakan nikmat Allah terhadap ummat manusia; manusia diciptakan dari tanah dan jin dari api.
2. Hukum-hukum:
Kewajiban mengukur, menakar, menimbang dengan adil.
3. Dan Lain-lain :
Manusia dan jin tidak dapat melepaskan diri dari kekuasaan Allah s.w.t. banyak dari ummat manusia yang tidak mensyukuri nikmat Tuhan; nubuwat tentang hal-hal yang akan terjadi dan hal-hal itu benar- benar terjadi seperti tentang terusan Sues dan Panama..
Pokok-pokok isinya:
1. Keimanan:
Allah mengajar manusia pandai berbicara; pohon- pohonan dan tumbuh-tumbuhan tunduk kepada Allah; Allah selalu dalam kesibukan; seluruh alam meru- pakan nikmat Allah terhadap ummat manusia; manusia diciptakan dari tanah dan jin dari api.
2. Hukum-hukum:
Kewajiban mengukur, menakar, menimbang dengan adil.
3. Dan Lain-lain :
Manusia dan jin tidak dapat melepaskan diri dari kekuasaan Allah s.w.t. banyak dari ummat manusia yang tidak mensyukuri nikmat Tuhan; nubuwat tentang hal-hal yang akan terjadi dan hal-hal itu benar- benar terjadi seperti tentang terusan Sues dan Panama..
d.
3. Mengajarkan kepada siswa tentang
kesadaran hanya mentaati Allah dan metaati
rasul-Nya dan ulil amri (pemimpin
(termasuk guru) yang mentaati Allah dan rasul-Nya) seperti dijelaskan dalam QS.
An Nisaa' (4) : 59 Yang
artinya:
“ Hai orang-orang yang beriman, taatilah
Allah dan taatilah Rasul (Nya), dan ulil amri di antara kamu. Kemudian jika
kamu berlainan pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah ia kepada Allah (Al
Quran) dan Rasul (sunnahnya), jika kamu benar-benar beriman kepada Allah dan
hari kemudian. Yang demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya.
4. Kondisi yang paling membahagiakan adalah kondisi di
saat muadzin mengumandangkan azan dan
seluruh guru menyadarkan seluruh siswa
bahwa tibalah saatnya kita semua istirahat(shalat) menghadap sang
khalik, raja-diraja yang menguasai hidup dan mati kita. Setelah seluruh guru
dan siswa melaksanakan shalat, mereka berdoa, meminta semua aktivitasnya
dibalas dengan rahmat Allah SWT. Lalu, mereka
semua melanjutkan ativitas
pembelajarannya hingga tiba waktu pulang. Di sepanjang jalanhidupnya di
luar shalat, mereka senantiasa mengingat Allah SWT, sehingga kehidupan mereka
betul-betul sangat bahagia. Apapun aktivitas mereka, mereka bahagia, karena
mereka terus mengingat Tuhan-Nya. Perjalanan hidup hamba Allah ini , dijelaskan
Allah dalam QS. Al-Jum’ah (62) : 9-11 yang artinya:
9.
Hai orang-orang beriman, apabila
diseru untuk menunaikan shalat Jum'at, maka bersegeralah kamu kepada mengingat
Allah dan tinggalkanlah jual beli[1475]. Yang demikian itu lebih
baik bagimu jika kamu mengetahui.
10.
Apabila telah ditunaikan shalat, maka bertebaranlah kamu di muka bumi; dan
carilah karunia Allah dan ingatlah Allah banyak-banyak supaya kamu beruntung.
11.
Dan apabila mereka melihat perniagaan atau permainan, mereka bubar untuk menuju
kepadanya dan mereka tinggalkan kamu sedang berdiri (berkhotbah). Katakanlah:
"Apa yang di sisi Allah lebih baik daripada permainan dan
perniagaan", dan Allah Sebaik-baik Pemberi rezki..
[1475].
Maksudnya: apabila imam telah naik mimbar dan muazzin telah azan di hari Jum'at
(symbol saja yang maksudnya setiap waktu shalat(pemahaman penulis), maka
kaum muslimin wajib bersegera memenuhi panggilan muazzin itu dan meninggalakan
semua pekerjaannya
Semoga setelah kita membaca dan memahami uraian di atas,
maka insya Allah kita akan menikmati kebahagian hidup kita dalam yang beraktifitas
sebagai guru di bumi Allah. Jalur perjalanan kita dalam beraktivitas sehingga terus merasa bahagia adalah Rumah –
Masjid – Sekolah – Masjid – Rumah.
Semoga tulisan ini
bermanfaat buat saudara(i)ku kapan dan di manapun berada. Dan jika ada yang
kurang jelas, maka mari kita diskusikan lewat catatan komentar di bawah ini
atau melalui HP no. 085250287078. Selamat berjuang guru tanpa tanda jasa namun
terus membangun jasa, semoga Allah SWT menjadikan kita semua sebagai guru yang beruntung, sehingga mendapatkan
kebahagian dunia dan akhirat, amin
Tidak ada komentar:
Posting Komentar